SUARA CIREBON – Rencana pembentukan diklat bulutangkis yang digaungkan Pemkab Cirebon disambut baik oleh Ketua Umum Pengkab PBSI Kabupaten Cirebon, Hermawan.
Dengan memiliki diklat, Hermawan meyakini pembinaan berkelanjutan untuk para atlet bulutangkis kelompok umur bakal lebih mengatrol kemampuan para atlet tersebut.
Menurut Hermawan, Kejurkab bulutangkis yang digelar rutin Penkab PBSI Kabupaten Cirebon memang membutuhkan diklat sebagai wadah pembinaan lebih lanjut.
Sejauh ini, upaya pembinaan baru sebatas Kejurkab bulutangkis kelompok umur dari mulai 8, 10, 12, 14, dan 16 tahun dengan kategori usia dini, anak-anak, pemula, remaja, dan taruna.
Jika nanti ada diklat, maka hasil dari Kejurkab tersebut, bakal dijaring atlet peraih juara 1,2 dan 3 dari tiap-tiap kategori untuk diproyeksikan masuk ke diklat.
“Kelompok umur yang tersaring itu putra dan putri, nanti dimasukkan ke diklat untuk pembinaan selanjutnya,” ujar Hermawan, kemarin.
Karena itu, Hermawan mengaku akan segera melaporkan hasil Kejurkab ke Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) dan Ketua Komite Olahraga Nasional (KONI) Kabupaten Cirebon.
Menurutnya, laporan tersebut sekaligus untuk mengetahui anggaran per tahun yang disiapkan Pemkab Cirebon dalam membuat diklat bulutangkis. Pasalnya, anggaran untuk membayar pelatih dalam diklat tersebut bisa mencapai Rp300 juta per tahun.
Gaji pelatih senilai tersebut, belum termasuk biaya transportasi dan makan minum pelatih termasuk para atlet yang bersangkutan dan biaya lainnya.
Kalau alokasi anggarannya tidak mencukupi, kata Hermawan, dirinyapun bakal memberikan alternatif kepada Pemkab Cirebon agar menggunakan pelatih lokal yang gajinya lebih rendah.
Jika menggunakan pelatih lokal, lanjut Hermawan, dengan minimal anggaran sekitar Rp500 juta, sudah bisa mengcover semua yang dibutuhkan sebuah diklat, dari mulai gaji pelatih hingga transportasi dan makan minum para atlet dalam satu tahun.
Kendati demikian, ia juga masih ingin memastikan kesiapan para atletnya terlebih dahulu, termasuk kesiapan mental atlet ketika diklat di Kabupaten Cirebon dibentuk.
“Terpenting itu atletnya siap enggak, mentalnya siap enggak,” kata Hermawan.
Ia mengaku sangat antusias menyambut rencana pembentukan diklat bulutangkis guna mendorong para atlet Kabupaten Cirebon berbicara di level nasional.
“Sejauh ini kan atlet kita belum ada yang tembus walaupun di tingkat Jawa Barat,” ungkapnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.