SUARA CIREBON- Turnamen sepakbola Kuwu Cup Desa Prajawinangun Kulon, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon resmi dimulai, Ahad, 4 Agustus 2024.
Pembukaan turnamen tersebut dilakukan langsung oleh Kuwu Prajawinangun Kulon, Iswadi, dengan melakukan tendangan bola dari titik tengah lapangan.
Ketua Karang Taruna Desa Prajawinangun Kulon, Hendro mengatakan, turnamen sepakbola Kuwu Cup merupakan kegiatan rutin yang digelar pada bulan Agustus setiap tahunnya.
Hendro menjelaskan, kompetisi olahraga tersebut diselenggarakan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-42 Desa Prajawinangun Kulon dan HUT ke-79 Republik Indonesia.
Selain itu, turnamen juga digelar untuk mempererat persatuan dan memperkuat tali persaudaraan sesama warga desa setempat.
“Penyelenggaraan turnamen ini masih dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-42 Desa Prajawinangun Kulon dan memeriahkan HUT ke-79 RI. Tujuannya, selain sebagai ajang pembinaan bakat sepakbola, juga untuk memperkuat persaudaraan dan persatuan antar warga di sini,” ujar Hendro.
Menurut Hendro, tujuan yang tak kalah penting dari gelaran turnamen antar “tim dadakan” yang ada di Desa Prajawinangun Kulon ini, adalah untuk merangsang bakat-bakat sepakbola usia dini yang sudah banyak terlihat.
Dimana cabang olahraga tersebut memang sudah mengakar dan mendapat tempat di hati seluruh masyarakat Desa Prajawinangun Kulon dari berbagai tingkatan usia.
“Memang ada sasaran antara, jadi turnamen ini juga untuk memotivasi bakat sepakbola anak di bawah usia 12 tahun yang banyak tumbuh di sini. Untuk kelompok umur ini nanti akan ada proses rekrutmen dan pembinaannya,” kata Hendro.
Ia menyampaikan, turnamen Kuwu Cup tahun ini memperebutkan piala bergilir dan hadiah uang dengan total jutaan rupiah.
“Tahun ini ada 8 tim yang akan berlaga. Sebagai penanggungjawab atau manajer masing-masing timnya adalah perangkat desa,” ujar Hendro.
Ia menambahkan, tim-tim yang bertarung dalam kompetisi tersebut tidak mewakili masing-masing blok atau dusun.
Para pemain yang tergabung ke dalam delapan tim tersebut berasal dari berbagai blok dan RT yang kemudian membentuk tim masing-masing.
Biasanya, pembentukan tim sangat tergantung pada kedekatan atau circle pertemanan para pemain itu sendiri.
“Jadi, turnamen yang kita gelar ini bukan turnamen antar blok atau antar RT. Dulu iya, pernah menggunakan sistem antar blok. Tapi itu sudah dievaluasi karena gesekannya sangat kuat, sehingga rentan terjadi tindakan anarkis,” terangnya.
Kini, setelah pelaksanaan kompetisi tidak lagi menggunakan sistem antar blok, tidak ada lagi aksi saling ejek hingga adu mulut yang menjurus ke pertengkaran.
Terbukti, dalam beberapa tahun terakhir pelaksanaan turnamen Kuwu Cup ini, setiap laga yang tersaji justru menjadi hiburan yang mempersatukan semua lapisan masyarakat Desa Prajawinangun Kulon.
Hal senada disampaikan Kuwu Prajawinangun Kulon, Iswadi. Menurutnya, turnamen sepakbola Kuwu Cup merupakan kompetisi yang lebih bersifat meramaikan HUT ke-42 Desa Prajawinangun Kulon dan HUT ke-79 RI.
Iswadi meminta kepada semua tim untuk menjunjung tinggi sportifitas dan mengedepankan fair play selama pertandingan. “Kami meminta semua tim menjunjung tinggi sportifitas karena ini sifatnya hiburan,” kata Iswadi.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.