SUARA CIREBON – Sebanyak 9.300 anak menjadi fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon untuk mendapatkan orang tua asuh dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim. Ratusan anak tersebut sudah terinventarisasi by name by address.
Pj Bupati Cirebon, H Wahyu Mijaya kembali mengimbau aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Cirebon dan masyarakat untuk dapat menjadi orang tua asuh ratusan anak tersebut. Dimana, tujuan dari program orang tua asuh ialah untuk penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim.
Ia mengatakan, imbauan tersebut bahkan sudah disampaikan tiga bulan yang lalu. Tujuannya, untuk menggerakkan hati orang-orang sekitar agar tergerak untuk ikut membantu mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrim.
Wahyu menjelaskan, teknis menjadi orang tua asuh bisa dilakukan oleh beberapa orang untuk satu anak asuh yang nama dan alamatnya sudah ada dan jelas.
“Contoh, misalkan atas nama saya, Wahyu Mijaya menjadi orang tua asuh selama 60 hari untuk anak asuh sesuai by name by address. Jadi dalam 60 hari itu untuk satu anak. Kalau mampunya tiga orang (patungan, red) untuk satu anak boleh saja,” paparnya, Selasa, 27 Agustus 2024.
Saat ini, pihaknya sedang menginventarisir nama-nama yang akan mengajukan diri sebagai orang tua asuh. Dari hasil inventarisir itu, bakal diketahui jumlah anak stunting yang diintervensi dalam tiga bulan ke depan.
“Kita juga mengimbau mitra-mitra lainnya, tidak hanya dari unsur PNS saja,” tegasnya.
Ia mengatakan, fokus Pemkab Cirebon saat ini kepada 9.300 anak yang sudah terverifikasi by name by address terlebih dahulu. Dari jumlah tersebut, yang menjadi perhatian adalah anak dari usia 0 sampai 59 bulan.
“Jadi, yang penting kita masuk dulu kepada yang memang anak-anaknya ada. Anak usia 0 sampai 59 bulan memang menjadi perhatian kita, tapi kita fokuskan untuk anak usia 0 sampai 24 bulan,” ujarnya.
Menurut Wahyu, Kabupaten Cirebon sebagai kabupaten dengan populasi yang besar di Jawa Barat, memiliki tantangan yang besar dalam menangani isu stunting.
Jika merujuk pada hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon meningkat 4,3%, dari sebelumnya 18,6% di tahun 2022, menjadi 22,9% di tahun 2023.
“Meski angka capaian Kabupaten Cirebon meningkat, tetapi kita harus tetap berupaya untuk menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional, yaitu 14% di tahun 2024,” ucapnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.