SUARA CIREBON – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah dinyatakan sebagai partai dengan raihan suara terbayak pada Pemilu 2024 lalu dan berhasil mendapat 13 kursi DPRD Kabupaten Cirebon. Terkait hal itu, kader PDIP berhak menduduki posisi ketua DPRD Kabupaten Cirebon.
Hasil pemilu juga menempatkan tiga petahana yang terpilih kembali duduk di DPRD Kabupaten Cirebon yakni Aan Setiyawan, Rudiana, dan Hj Rohayati. Dari ketiga nama tersebut, satu nama yang disebut-sebut memiliki peluang besar untuk menduduki kursi ketua DPRD sementara adalah Hj Rohayati.
Nama Hj Rohayati, politisi asal Dapil I, disebut langsung oleh Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, dalam beberapa pertemuan khusus.
Menanggapi hal ini, anggota Bamusi DPC PDIP Kabupaten Cirebon, Abdul Rohim, meragukan peluang Rohayati. Menurutnya, nama yang lebih berpeluang adalah Lukman Hakim, politisi pendatang baru dari Dapil V yang memperoleh suara terbanyak dalam Pileg kemarin.
“Meskipun Ibu Rohayati adalah petahana, saya tidak yakin PDIP akan memberinya mandat sebagai ketua DPRD. Justru Lukman Hakim yang memiliki peluang lebih besar, mengingat ia adalah penyumbang suara terbanyak bagi partai,” tegas Abdul Rohim, Rabu, 11 September 2024.
Selain Hj Rohayati dan Lukman Hakim, ada juga nama M Abdul Kodir yang disebut-sebut sebagai kandidat potensial. Nama Abdul Kodir muncul dalam beberapa pertemuan elite PDIP dan disuarakan oleh Bambang Mujiarto, salah satu tokoh senior partai.
Di balik perbincangan spekulatif ini, DPC PDIP Kabupaten Cirebon sebenarnya sudah mengusulkan beberapa nama ke DPD untuk digodok lebih lanjut. Namun, hingga kini belum ada kepastian siapa yang akan dipilih untuk menduduki posisi strategis di legislatif.
“DPC sudah mengusulkan sejumlah nama, tetapi saya belum bisa membuka siapa saja yang diajukan,” ungkap Abdul Rohim, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jaringan Akar Rumput (Jangkar) pendukung pasangan Imron-Agus Kurniawan.
Isu terakhir yang beredar menyebutkan bahwa nama-nama yang paling berpeluang adalah Hj Rohayati, Lukman Hakim, dan M Abdul Kodir. Namun, menurut Abdul Rohim, Lukman Hakim masih menjadi kandidat terkuat.
“Lukman Hakim adalah yang paling berpeluang besar untuk menjadi ketua DPRD sementara,” ujarnya.
Beberapa nama yang mencuat antara lain berasal dari jajaran KSB DPC PDIP, petahana, hingga mereka yang meraih suara terbanyak pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu.
Posisi ketua DPRD sementara menjadi sangat diperbincangkan, karena ada kebiasaan bahwa mereka yang menjabat sebagai ketua sementara, kerap kali ditetapkan sebagai ketua definitif.
“Memang, tensi politik di internal fraksi mulai meningkat menjelang berakhirnya masa jabatan anggota DPRD periode 2019-2024,” ungkap salah satu kader PDIP yang tidak ingin disebutkan namanya.
Menurut sumber di internal PDIP, keputusan ini didasarkan pada peran Rohayati sebagai penetralisir tensi politik di dalam Fraksi PDIP, terutama menjelang Pilkada yang akan digelar pada 27 November mendatang.
“Nama Ibu Rohayati disebut secara langsung oleh Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, dalam beberapa pertemuan,” ujar sumber tersebut. Namun, meskipun nama Rohayati kerap disebut, tidak semua kader PDIP yakin bahwa ia akan mendapatkan mandat sebagai ketua DPRD sementara.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.