SUARA CIREBON – Data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Cirebon menyebut, jumlah korban keracunan massal usai mengonsumsi snack boks, saat menghadiri kegiatan di Puskesmas Cangkol, Kelurahan/Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat-Sabtu, 25-26 Oktober 2024, sebanyak 44 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr Siti Maria Listyawati mengatakan, para korban mengalami gejala kecarunan seperti muntah-muntah, pusing dan diare. Korban sebagian besar ibu rumah tangga yang aktif di kegiatan PKK.
“Jumlah total yang mengalami gejala keracunan seperti muntah-muntah, pusing dan diare sebanyak 44 orang. Dari jumlah tersebut, 15 orang di antaranya dirawat (opname) di rumah sakit. Rinciannya, 11 orang dirawat di RS Panti Abdi Dharma, 2 orang di RS Pelabuhan dan 2 lagi di RS Sumber Kasih,” kata dr Siti Maria Listyawati, saat konferensi pers di gedung Setda Kota Cirebon, Senin, 28 Oktober 2024.
Menurut Maria, para korban mengalami gejala keracunan usai menyantap snack boks pada acara sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang merupakan kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa STIKES Mahardika.
“Kejadian ini awalnya bagian dari pengabdian masyarakat dari mahasiswa STIKES Mahardika di Puskesmas Cangkok, pada Jumat-Sabtu (25-26 Oktober 2024). Merupakan kegiatan kolaborasi dunia pendidikan dan pemerintah,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, lanjut Maria, pengadaan snack boks menjadi tanggungan pihak STIKES Mahardika. Pada hari pertama, pihak STIKES Mahardika memesan snack sebanyak 62 boks kepada salah satu toko roti di Kota Cirebon.
Menurutnya, acar pun berlangsung dengan baik dan berlanjut hingga hari kedua pada, Sabtu 26 Oktober. Pihak yang diundang adalah kader kesehatan dan petugas Puskesmas.
“Acara berlangsung baik. Baru setelah selesai acara hari kedua, ada laporan temuan kasus keracunan,” katanya.
Setelah mendapati laporan, pihaknya langsung menerjunkan tim surveilan untuk melakukan penyelidikan.
“Sample muntahan dari korban sedang diperiksa oleh Labkesda Provinsi Jawa Barat. Hingga kini kami masih menunggu hasilnya,” ujarnya.
Terpisah, warga RW 06 Cangkol Utara, Ratno (45) menuturkan, pada hari Jumat, 25 Oktober 2024 diadakan sosialisasi tentang sanitas yang diadakan pihak puskesmas bersama mahasiswa Mahardika. Hadir dalam kegiatan itu puluhan ibu-ibu PKK dan tamu undangan.
“Sosialiasi membuat sanitasi yang benar dan dampak akibat buruknya sanitasi. Kami diberi snack dan nasi boks oleh panitia,” ujar Ratno kepada wartawan, Senin, 28 Oktober 2024.
Selang beberapa jam, lanjut Ratno, sebanyak 28 warga mengeluh mual, pusing bahkan lemas. Dari jumlah itu 12 orang terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Adi Darma Pulasaren dan Rumah Sakit Sumber Kasih.
“Yang ke rumah sakit kondisinya parah, sisanya menjalani perawatan di rumah,” ungkapnya.
Sementara itu Kapolsek Lemahwungkuk, Kota Cirebon Iptu Usep WE mengatakan, anggotanya sedang bekerja melakukan penyelidikan. Berdasarkan pengakuan korban sebagian besar mengalami sakit perut.
“Kami masih melakukan penyelidikan sekaligus mengumpulkan barang bukti,” ujar Iptu Usep WE.
Pihaknya sudah memanggil pihak terkait termasuk kepala Puskesmas Cangkol.
“Sudah dilakukan pemanggilan para saksi yang mengetahui persis kejadian,” katanya.
Pantauan di lokasi, beberapa wartawan mencoba meminta keterangan pers dari kepala Pukesmas. Namun saat didatangi, petugas pukesmas menyampaikan kepala Pukesmas sedang tidak ada di tempat. Pintu masuk Pukesmas pun terlihat tertutup.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.