SUARA CIREBON – Para pendekar pencak silat memberikan tantangan secara terbuka kepada Kang Dedi Mulyadi (KDM), calon Gubernur Jawa Barat.
Berasal dari ribuan perguruan pencak silat, para pendekar itu tersebar di Jabar dan tergabung dalam Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI).
Untuk mengajukan tantangan secara terbuka, mereka datang ke Lembur Pakuan, di kediaman Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Subang.
“Kami sengaja datang ke Lembur Pakuan untuk mengajukan tantangan kepada KDM. Berani nggak ambil tantangan dari kami para pendekar,” tutur Yoyo Yahya, Ketua Komdis PPSI Jabar.
Saat bertemu di Lembur Pakuan, tantangan para pendekar pencak silat itu disampaikan langsung di hadapan KDM.
“Kami menantang, bila Kang Dedi Muladi jadi gubernur berani nggak lebih nyaah (sayang) pada silat, memperhatikan silat, memajukan, melestarikan silat sebagai warisan budaya buhun Sunda,” kata Yoyo Yahya akhir pekan baru lalu.
Jika KDM berani ambil tantangan tersebut, para pendekar silat di Jabar, bakal mengawal kemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Kang Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan.
Yoyo mengharapkan, ke depan, pencak silat semakin lestari dengan masuk sebagai kurikulum pendidikan di wilayah Jabar. Selain itu, silat bisa juga menjadi seni tradisi yang selalu menghiasi pagelaran budaya.
Dengan demikian, pencak silat bisa terus berkesinambungan dari mulai usia dini, hingga orang tua karena silat itu identik dengan kasundaan.
“Tantangan kami, mau nggak pencak silat dititipkan ke Kang Dedi Mulyadi untuk dilestarikan,” kata Yoyo
Yoyo menjelaskan, saat ini, ada lebih dari tiga ribu perguruan pencak silat di wilayah Jabar yang anggotanya mencapai puluhan bahkan ratusan ribu orang.
PPSI merupakan organisasi pencak silat yang lebih fokus pada seni budaya. Berbeda dengan IPSI yang fokus pada sisi olahraga dan prestasi.
Jika KDM berani mengambil tantangan tersebut, PPSI aka mengajak seluruh jawara dan keluarganya untuk mendukung paslon Guberur dan Wakil Gubernur Jabar nomor 4 tersebut.
Menjawab tantangan terbuka tersebut, KDM mengungkapkan siap. Ia berani mengambil tantangan para pendekar dan jawara untuk melestarikan pencak silat di Jabar.
“Saya ambil tantangan itu. Apalagi pencak silat. Saya sudah menekuni seni bela diri khas Sunda itu dari kecil. Saya hapal sampai saat ii jurus-jurusnya,” tutur KDM.
KDM berkomitmen akan mempertahankan, melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional khas masyarakat Jabar, termasuk pencak silat.
Sebagai bukti kepeduliannya, para pendekar atau jawara bisa melihat saat dirinya menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode.
Misalnya di Desa Linggamukti setiap RT terdapat perguruan pencak silat. Di desa tersebut warga hidup dengan menerapkan sistem kebudayaan Sunda yang salah satunya pencak silat.
Di sana tidak pernah terjadi kejahatan, warganya dikenal guyub dan pekerja keras.
Wilayah yang punya basis kesundaan tidak ada kriminal, sehat panjang umur, subur makmur, gemah ripah repeh rapih.
“Ke depan hal ini harus diteliti secara ilmiah agar di Jabar muncul desa-desa serupa. Desa yang warganya paham jurus dan filosofi pencak silat untuk keharmonisan sosial pada masyarakat Pasundan,” tutur KDM.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.