SUARA CIREBON – Capaian investasi di Kabupaten Cirebon hingga triwulan II-2024 tercatat sebesar Rp1,9 triliun atau 58,90% dari target tahunan Rp3,2 triliun.
Meski belum mencapai target, pemerintah daerah optimis mampu melampaui angka tersebut pada akhir tahun mengingat tingginya minat investor di sektor-sektor potensial.
“Kami optimis realisasi investasi dapat tercapai, bahkan melampaui target yang ditetapkan,” kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono, Senin, 14 Oktober 2024.
Realisasi investasi sendiri masih didominasi penanam modal dalam negeri (PMDN). Sedangkan investasi dari penanam modal asing (PMA) memberikan kontribusi signifikan.
Sektor industri barang dari kulit dan alas kaki menjadi penopang utama dengan total investasi sebesar Rp161,47 miliar dan diikuti industri makanan dengan nilai Rp161,18 miliar. Kedua sektor tersebut menjadi pilar penting pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cirebon.
Selain itu, investasi pada bidang perumahan, kawasan industri, dan perkantoran mencatatkan angka Rp140,45 miliar. Sektor perdagangan dan reparasi menyumbang Rp84,82 miliar, sementara sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi menambah Rp82,37 miliar.
“Kami melihat perkembangan positif di berbagai sektor. Ini menandakan potensi daerah kami mampu menarik perhatian investor,” ujar Dede.
Investasi yang masuk turut membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal. Tercatat, sebanyak 6.496 pekerja domestik terserap melalui aktivitas investasi dengan hanya 18 pekerja asing yang terlibat.
“Rasio penyerapan tenaga kerja lokal terhadap asing mencapai 225,55%, menunjukkan bahwa investasi berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Untuk mempercepat capaian investasi, Pemkab Cirebon telah menerapkan kebijakan sistem perizinan terpadu yang dapat diakses secara digital. Langkah ini memudahkan investor mengurus persyaratan tanpa hambatan administratif.
“Dengan perizinan digital, investor lebih mudah menanamkan modal di sektor potensial. Kami ingin memberikan kenyamanan dan kepastian investasi,” ungkap Dede.
Dengan berbagai langkah dan kebijakan yang diambil, Pemkab Cirebon meyakini target Rp3,2 triliun akan tercapai. Pemerintah juga terus memantau perkembangan investasi untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Sektor-sektor seperti industri tekstil, konstruksi, dan industri hingga kendaraan bermotor juga memiliki potensi besar yang akan didorong agar berkembang lebih pesat.
Selain itu, Pemkab Cirebon intens memfasilitasi kegiatan job fair yang digelar sepanjang 2024 ini. Kegiatan job fair termasuk salah satu upaya menekan angka pengangguran dengan sistem rekrutmen tenaga kerja secara transparan dan penyediaan informasi secara akurat.
Persoalan ketenagakerjaan merupakan salah satu persoalan penanganan kependudukan di Kabupaten Cirebon. Karenanya, dibutuhkan upaya perluasan kesempatan kerja secara inovatif sehingga tercipta program-program kesempatan kerja yang baru bagi masyarakat khususnya bagi pencari kerja.
Kegiatan job fair dipastikan berpengaruh secara signifikan dalam penyerapan tenaga kerja yang bertujuan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Cirebon. Sehingga, target penurunan angka pengangguran hingga 6,1 persen tercapai di 2024 ini.***