SUARA CIREBON – Jumlah korban luka-luka akibat atap dua ruang kelas SMPN 1 Talun, Kabupaten Cirebon ambruk pada Selasa, 10 Desember 2024 masih simpang siur.
Ada yang menyebutkan jumlah korban luka-luka akibat atap dua ruang kelas SMPN 1 Talun ambruk ini sebanyak 7 orang.
Dan ada pula informasi yang beredar di media sosial korban luka akibat peristiwa tersebut sebanyak 19 orang.
Sementara, Kepala SMPN 1 Talun, Sunarto mengungkapkan, atap ruang kelas tersebut ambruk saat kegiatan remedial sedang berlangsung. Dimana, ada 10 siswa yang mengikuti remedial tersebut.
“Sekitar 10 anak yang mengikuti remedial yang dilaksanakan sejak kemarin,” jelasnya.
Dari 10 siswa tersebut, lanjut Sunarto, 6 diantaranya mengalami luka di bagian kaki, leher, dan punggung.
“2 anak dibawa ke Rumah Sakit Medimas, kemudian yang 2 laginya di bawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan,” terangnya.
KRONOLOGI
Sunarto mengungkapkan, kronologi atap ruang kelas SMPN 1 Talun ambruk ini berawal dari terdengarnya suara gemuruh sekitar pukul 08.15 WIB.
Suara tersebut, kata Sunarto, berasal dari ruang kelas yang ambruk tersebut.
“Kemudian dibarengi para guru langsung keluar untuk melihat kejadian ambruknya atap dua ruang kelas yang dimana satu kelasnya tersebut sedang ada anak-anak yang sedang remedial,” ungkapnya.
Dijelaskan Sunarto, usia atap bangunan yang ambruk tersebut sebenarnya belum terlalu tua, yakni baru dibangun sekitar tahun 2021 lalu.
“Atapnya sendiri belum terlalu lama, sekitar tahun 2021 begitu saya menjabat di sini sudah ada bangunan atapnya,” katanya.
Terkait ambruknya atap tersebut, Sunarto menegaskan, pihaknya akan bertanggungjawab kepada anak-anak yang menjadi korban dan berkomunikasi dengan komite sekolah.
“Di SMPN 1 Talun ada sekitar 27 kelas dan 1 ruang laboratorium dari total siswa 886 siswa. Ini merupakan kejadian pertama kali di SMPN 1 Talun,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.