SUARA CIREBON – Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya membeberkan penyebab ambruknya atap dua ruang kelas SMPN 1 Talun, Kabupaten Cirebon pada Selasa, 10 Desember 2024.
Hal itu ia ungkapkan saat meninjau secara langsung lokasi ambruknya atap dua ruang kelas SMPN 1 Talun tersebut.
Menurut Wahyu, robohnya atap dua ruang SMPN 1 Talun ini disebabkan kerangka atap bangunan yang menggunakan baja ringan dengan penutup genteng tanah.
Sehingga, lanjut dia, diduga kerangka baja ringan ini tidak mampu menopang beratnya genteng tanah. Padahal, bangunan tersebut tergolong cukup baru, yaitu selesai direhab pada tahun 2021.
Untuk itu, Wahyu mengungkapkan, pihaknya akan menggelar rapat pimpinan (rapim) terkait ambruknya atap dua ruang kelas SMPN 1 Talun.
“Kami akan melakukan pengecekan tidak hanya sekolah, namun semua bangunan milik pemerintah yang masih menggunakan baja ringan dengan penutup genteng tanah. Ini sebagai antisipasi agar tidak ada kejadian serupa,” katanya.
Selain itu, Pj Bupati Cirebon pun meminta agar atap bangunan SMPN 1 Talun yang roboh dapat diperbaiki sesegera mungkin.
Ia menargetkan pada Februari 2025 ruangan SMPN 1 Talun yang rusak tersebut bisa difungsikan kembali sebagai ruang belajar siswa.
“Untuk bangunan akan dikonsultasikan dengan pihak terkait. Kedepan akan dialokasikan untuk perbaikan atap yang roboh ini, kemudian akan ada pergeseran-pergeseran agar anak-anak bisa kembali melakukan aktivitas belajar mengajar,” ujar Wahyu.
Ia memaparkan, untuk sementara aktivitas belajar mengajar akan dialihkan ke ruang guru terlebih dahulu.
“Semoga perbaikan untuk ruangan yang roboh ini bisa terselesaikan pada tahun 2025,” harapnya.
Wahyu mengungkapkan, ada 7 siswa yang menjadi korban akibat robohnya atap dua ruang kelas SMPN 1 Talun ini, yang terdiri dari 4 laki-laki dan 3 perempuan.
Sementara, Ketua DPRD kabupaten Cirebon, Sophi Zulfi mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti peristiwa ambruknya atap dua ruang kelas SMPN 1 Talun ini.
Bahkan, pihaknya melalui Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon akan melakukan pengawasan secara intensif dari perencanaan hingga pelaksanaan.
“Saya berharap kedepan tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi. Untuk itu kami juga akan memanggil pihak terkait terutama terkait kualitas bangunan dan lain sebagainya,” ujarnya singkat.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.