SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon membuka kelas online pelatihan budaya dan bahasa Jepang bagi masyarakat yang tidak mampu, namun berprestasi.
Untuk dapat mengikuti program tersebut, syaratnya adalah berpendidikan minimal SMA/SMK atau MA dan merupakan penduduk Kabupaten Cirebon.
Bagi peserta yang lolos program kelas online, nantinya akan diberangkatkan ke Negara Jepang secara gratis. Semua biaya dari mulai pelatihan, pemberangkatan sampai paspor bakal ditanggung oleh Pemkab Cirebon.
Bupati Cirebon, H Imron, mengatakan, pembukaan lapangan kerja ke negara tujuan Jepang dengan sistem rekrutmen kelas online ini termasuk ke dalam program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Cirebon.
Tujuan dari program pemberangkatan tenaga kerja ke Jepang ini, salah satunya adalah untuk memutus mata rantai kemiskinan di Kabupaten Cirebon.
“Melakukan rekrutmen tenaga kerja untuk ditempatkan ke Jepang ini termasuk salah satu program 100 hari kerja kami. Ini semua gratis, karena dibiayai oleh pemda, baik pelatihannya, paspornya sampai pemberangkatannya,” kata Imron, Senin, 5 Mei 2025.
Menurut Imron, animo masyarakat untuk bekerja ke Jepang ternyata cukup tinggi. Hal itu dapat dilihat dari pendaftaran program kelas online yang sudah mencapai lebih dari 500 orang.
Namun dari 500-an lebih peserta yang sudah mendaftar, Pemkab Cirebon hanya akan memberangkatkan 40 orang saja sesuai kuota kerja sama yang telah terjalin dengan pihak Jepang.
“Kami sudah ada kerja sama untuk 40 orang. Setelah menjalani pelatihan selama dua bulan di sini, nanti kita langsung berangkatkan ke Jepang,” ujar Imron.
Ia menyampaikan, para calon pekerja yang diberangkatkan ke Jepang, akan menempati beberapa bidang sesuai kerja sama yang telah terjalin dan akan bekerja selama 2 tahun.
“Di Jepang sudah ada tempatnya di beberapa bidang, kita kerja sama juga dengan ISO. Programnya untuk 2 tahun tapi nanti bisa berlanjut lagi,” terangnya.
Program kerja ke Jepang sendiri sudah beberapa kali dilakukan oleh Pemkab Cirebon. Hanya saja, program kerja ke Jepang masih menggunakan biaya mandiri dari masyarakat sendiri.
“Tapi kalau sekarang dibiayai pemda. Ke depan mudah-mudahan bisa dianggarkan lagi,” ujarnya
Imron berpesan kepada peserta yang lolos kelas online dan akan diberangkatkan ke Jepang, agar memanfaatkan gaji yang didapat dengan sebaik-baiknya. Ia meminta agar pekerja tidak menggunakan gajinya untuk memenuhi gaya hidup dan berfoya-foya.
“Jangan gunakan gaji untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, lebih baik ditabung. Nanti setelah pulang dari Jepang bisa digunakan untuk modal usaha di sini,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.