SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon telah membentuk tim percepatan investasi yang melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Bupati Cirebon, H Imron, mengatakan, langkah ini diambil untuk memastikan semua proses perizinan berjalan lancar dan bebas hambatan.
“Sesuai arahan dari Gubernur Jawa Barat, investor harus merasa tenang dan tentram dalam menanamkan modalnya di Cirebon. Maka, kami pun menjamin kenyamanan dan keamanan bagi para investor tersebut,” ujar Imron, Rabu, 14 Mei 2025.
Menurut Imron, adanya persepsi negatif dari sebagian investor terkait kenyamanan berinvestasi di Kabupaten Cirebon, disebabkan keberadaan oknum yang kerap menghambat proses investasi.
Ia menegaskan, imej negatif tersebut sedang dikikis habis melalui pembentukan Satgas Anti-Premanisme.
“Satgas Anti-Premanisme sudah dibentuk, dan turun langsung ke sejumlah pabrik. Kami pastikan tidak ada lagi gangguan yang merugikan investor,” tegasnya.
Terkait persoalan mafia tanah, Imron mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang mencoba mengganggu stabilitas dan arah pembangunan daerah.
Ia meminta masyarakat untuk ikut mendukung program pemerintah demi kemajuan bersama.
“Jangan sampai termakan isu atau terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” tukasnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, ia berharap target investasi sebesar Rp3,5 triliun pada tahun 2025 ini dapat tercapai.
Optimisme atas kondisi iklim investasi yang menjanjikan sepanjang tahun 2025 ini disampaikan pula oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono, Rabu, 14 Mei 2025.
Menurut Dede, optimisme tersebut didasarkan pada tren peningkatan minat investor yang terus menguat sejak awal tahun. Hingga triwulan pertama, capaian investasi sudah menyentuh sekitar 25 persen dari target tahunan sebesar Rp3,5 triliun.
Ia mengatakan, Kabupaten Cirebon diuntungkan dengan adanya Badan Pengelola Kawasan Rebana yang aktif mempromosikan daerah ini kepada para investor.
“Ini sangat membantu dalam menarik minat investasi, terutama di sektor industri padat karya yang kini menjadi primadona di Kabupaten Cirebon,” kata Dede.
Meski belum dapat merinci lokasi-lokasi spesifik invetasi di Kabupaten Cirebon karena menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, namun Dede menyebut, tren investasi menunjukkan arah yang positif.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.