SUARA CIREBON – Dosen Pascasarjana UIN Siber Cirebon Prodi Pengembangan Masyarakat Islam sekaligus pakar pengembangan masyarakat dan CSR, Dr Sitti Faoziyah MAg mendapat penghargaan dari Wakil Ketua MPR RI, Dr Eddy Soeparno SH MH.
Penghargaan ini diberikan atas kontribusi dan dedikasinya sebagai dewan juri dalam Program TJSL dan CSR Award 2025 yang digelar BUMN Track dan didukung BTA Academy.
Apresiasi tersebut disampaikan dalam malam puncak Awarding Night TJSL dan CSR Award 2025 yang berlangsung pada 25 Juni 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta.
Eddy Soeparno selaku Ketua Komite Penilai Kehormatan memberikan penghormatan khusus kepada para juri yang berjumlah 27 orang, terdiri dari para akademisi, guru besar, dan pakar CSR dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk UIN Siber Cirebon, IPB University, Universitas Indonesia, Universitas Papua, Unsoed, dan Unhan.
“Penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi bentuk pengakuan atas peran aktif para pakar CSR dan akademisi dalam mendorong ketahanan sosial, lingkungan dan ekonomi di Indonesia,” ujar Eddy.
Sementara itu, Dr Sitti Faoziyah mengungkapkan, keterlibatannya sebagai dewan juri merupakan bagian dari komitmen profesional dalam mengembangkan keilmuan Community Development dan Corporate Social Responsibility (CSR).
“Pengalaman ini sangat berharga untuk kontribusi akademik yang in line dengan disiplin ilmu, sekaligus mengembangkan keahlian dalam menilai program strategis yang berdampak nyata bagi masyarakat dan keberlanjutan perusahaan,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Program TJSL dan CSR Award 2025 ini diikuti 85 perusahaan BUMN dan anak usahanya, yang bersaing menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan sosial, lingkungan, dan ekonomi.
Penilaian dilakukan sejak 3 hingga 17 Juni 2025 secara online, dengan menghadirkan berbagai sektor industri pertambangan, manufaktur, jasa telekomunikasi digital, konstruksi, peternakan terintegrasi hingga jasa pelabuhan dan logistik.
Penilaian didasarkan pada lima aspek utama, yaitu kebijakan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan keberlanjutan, dengan tolok ukur kontribusi terhadap Sustainable Development Goals (SDGs).
“Selama proses penilaian, kami tidak hanya mengevaluasi program yang ada, tetapi juga memberikan masukan strategis untuk meningkatkan nilai tambah dan keberlanjutan program TJSL dan CSR,” jelas Sitti.
BUMN Track telah menyelenggarakan penghargaan ini selama lima tahun berturut-turut, sejalan dengan regulasi PER-1/MBU/01/2023 tentang tanggung jawab sosial perusahaan.
Acara ini bertujuan mendorong perusahaan BUMN agar tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Namun, menurut Sitti, belum semua perusahaan memiliki kesadaran penuh akan peran ini. Masih ada perusahaan yang menjalankan program TJSL dalam bentuk kepedulian sosial semata.
“Perusahaan perlu memiliki baseline data dan indikator dampak negatif dari kegiatan usahanya. TJSL dan CSR harus menjadi sarana mitigasi, bukan sekadar kegiatan amal,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya pelibatan masyarakat secara partisipatif dalam merancang solusi sosial-ekonomi yang tepat sasaran.
“Di sinilah letak nilai strategis CSR sejati, menciptakan perubahan sosial yang inklusif sekaligus menjamin keberlanjutan bisnis itu sendiri,” tambahnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.