SUARA CIREBON – Pemerintah Kota Cirebon bersama DPRD resmi mengesahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cirebon 2025-2029, Senin, 4 Agustus 2025.
Keputusan itu diambil dalam Rapat Paripurna Persetujuan/Pengambilan Keputusan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang RPJMD Kota Cirebon Tahun 2025-2029.
Dalam sambutannya, Wali Kota Cirebon Effendi Edo mengatakan, RPJMD bukan sekadar dokumen perencanaan teknokratis, melainkan sebuah kontrak sosial dan komitmen kolektif seluruh unsur pembangunan.
“Hari ini bukan sekadar menandai tuntasnya sebuah dokumen perencanaan, tetapi merupakan titik temu antara aspirasi, logika perencanaan, dan kesungguhan untuk mewujudkan masa depan Kota Cirebon yang lebih baik,” ujar Wali Kota Effendi Edo di hadapan peserta rapat paripurna.
Menurut Wali Kota, RPJMD 2025-2029 dirancang melalui proses panjang dan partisipatif. Mulai dari forum konsultasi publik, musrenbang, forum lintas perangkat daerah, hingga harmonisasi dengan Kanwil Kemenkumham dan Inspektorat Daerah.
“Ini bukan kerja satu pihak. Ini hasil gotong royong eksekutif, legislatif, masyarakat sipil, dan akademisi,” tegasnya.
Ia menjelaskan, RPJMD merupakan penjabaran tahap pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Cirebon 2025-2045 yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam dokumen ini, Pemkot Cirebon menegaskan visinya: “Terwujudnya Kota Cirebon yang Sejahtera, Tertata, Aspiratif, Religius, Aman, dan Berkelanjutan Tahun 2029” yang disingkat menjadi SETARA BERKELANJUTAN.
“Setara Berkelanjutan bukan sekadar akronim. Ini semangat untuk menata kota secara inklusif dan adil serta memastikan pembangunan yang bertanggung jawab antargenerasi,” terang Edo.
Lima misi utama pembangunan di antaranya peningkatan kualitas SDM, penguatan ekonomi lokal, perbaikan tata kelola, pelestarian lingkungan, dan penguatan budaya-sosial.
RPJMD ini akan menjadi dasar penyusunan Renstra perangkat daerah hingga RKPD tahunan, sehingga seluruh program akan berjalan selaras dan terkoordinasi.
Edo menekankan, implementasi dokumen ini akan sangat bergantung pada kerja sama lintas sektor dan kemampuan merespons tantangan zaman, seperti krisis iklim, disrupsi teknologi, hingga tekanan ekonomi global.
“Kita butuh pendekatan pembangunan yang fleksibel, resilien, dan berbasis data,” katanya.
Di akhir pidatonya, Wali Kota Cirebon menyampaikan apresiasi kepada DPRD atas sinergi dalam pembahasan dan persetujuan RPJMD, serta menyerukan semangat kolaboratif dalam menjalankan pembangunan lima tahun ke depan.
“Momentum ini harus menjadi seruan moral dan politik pembangunan. Eksekutif dan legislatif harus bersatu dalam kesadaran bersama atas tanggung jawab kepada rakyat,” tutupnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.