SUARA CIREBON – Kondisi geografis wilayah Kabupaten Cirebon disebut-sebut memiliki potensi terjadinya berbagai bencana alam, dari mulai banjir, tanah longsor, angin puting beliung hingga gempa bumi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon selalu mengharapkan seluruh wilayah di daerah ini dapat terhindar dari berbagai bencana tersebut. Kendati demikian, langkah antisipasi untuk penanganan pascabencana alam, sudah disiapkan BPBD.
Salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan dasar berupa air bersih untuk para korban ketika terjadi bencana gempa bumi. Dimana, BPBD kini telah memiliki alat penyaring air bernama Water Treatment. Alat tersebut dapat menyaring air laut menjadi air tawar yang bisa langsung diminum.
Sub Koordinator Kebencanaan Ahli Muda BPBD Kabupaten Cirebon, Juwanda, menyampaikan, water treatment ini merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk BPBD Kabupaten Cirebon yang diserahkan oleh BPBD Provinsi Jawa Barat pada tanggal 28 Agustus 2025 lalu.
“Alat ini khusus untuk penyaringan air laut langsung jadi air tawar, dan bisa digunakan apabila nanti dibutuhkan. Ini digunakan apabila ada kebencanaan, tapi mudah-mudahan tidak pernah digunakan. Itu berarti tandanya tidak ada bencana,” ujar Juwanda, Sabtu, 6 September 2025.
Menurut Juwanda, water treatment ini diberikan BNPB untuk kabupaten dan kota di Jawa Barat yang memilik garis pantai saja. Kabupaten Cirebon ini merupakan 1 dari 12 kabupaten dan kota di Jawa Barat yang memiliki garis pantai.
“Kalau beli sendiri alat ini harganya lumayan, masuk DPA-nya nanti besar. Harganya sekitar Rp500 juta,” kata Juwanda.
Mesin penyaring air laut tersebut memang disiapkan untuk dioperasikan ketika terjadi bencana, di mana kondisi listrik padam. Karenanya, hanya dengan menggunakan DC atau accu, water treatment bisa menghasilkan air bersih 40 sampai 50 liter per detik.
“Air hasil penyaringan itu bisa langsung diminum seperti dari mata air. Karena saat bencana kan air itu harus ada,” paparnya.
Penyaringan air laut dengan alat ini sebenarnya bisa saja digunakan untuk penanganan darurat kekeringan. Hanya saja, berdasarkan pertimbangan efektivitas dan efisiensi, membeli atau mengambil air bersih dari PDAM Tirta Jati jauh lebih efisien.
Selain itu, BPBD juga sudah memiliki water treatment yang secara khusus bisa menyaring air kotor menjadi air bersih ketika terjadi bencana banjir. Alat penyaring air kotor ini bahkan sudah dimiliki BPBD sejak tahun 2000 silam.
“Setelah mendapatkan alat ini, berarti BPBD Kabupaten Cirebon sudah punya dua unit penyaring yang bisa langsung digunakan,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.