SUARA CIREBON – Tiga kelurahan dan tiga desa bersaing untuk mewakili Kabupaten Cirebon mengikuti lomba Anugerah Gapura Sri Baduga yang digelar oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat.
Tiga desa yang mengikuti lomba tersebut yakni Desa Ciledug Kulon, Panambangan dan Desa Ciawigajah. Sedangkan tiga kelurahannya adalah Kelurahan Kemantren, Perbutulan dan Kelurahan Pejambon.
Asda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Mochamad Syafrudin mengatakan, tiga desa dan tiga kelurahan ini sebelumnya telah lolos kompetisi di tingkat kecamatan. Saat ini, ketiga desa dan kelurahan yang lolos di tingkat kecamatan tersebut, tengah berkompetisi di tingkat kabupaten.
“Tahapan kali ini, masing-masing pimpinan, lurah dan kuwu untuk memaparkan tentang keberadaan desa dan kelurahan masing-masing. Tentunya setelah melalui tahapan penilaian administrasi yang ketat. Nanti ada tahapan verifikasi lapangannya juga,” ujar Syafrudin, Kamis, 11 September 2025.
Ia menjelaskan, penilaian administrasi yang dilakukan sebelumnya berjalan cukup ketat. Skor untuk proses penilaian administrasi itu mencapai 40 persen. Desa dan kelurahan yang mendapat penilaian administrasi tertinggi (tiga besar, red) harus memberikan pemaparan di hadapan para juri.
Setelah verifikasi lapangan dilakukan, akan tersaring satu desa dan satu kelurahan yang akan dikirim ke tingkat provinsi.
“Jadi, yang berkompetisi ini tiga desa dan kelurahan yaitu Desa Ciledug Kulon, Panambangan dan Ciawi gajah. Untuk kelurahannya adalah Kemantren, Perbutulan dan Kelurahan Pejambon,” paparnya.
Syafrudin menyampaikan, dari kegiatan tersebut Pemprov Jabar menyiapkan insentif untuk penyelanggaraan pembangunan pemerintahan yang tentunya harus bisa dipertanggungjawabkan. Namun lebih dari itu, dampak positif dari lomba ini, dapat memacu kinerja pihak desa dan kelurahan.
Ia menegaskan, nilai hadiah yang disediakan dalam lomba tersebut tidak main-main. Untuk juara di tingkat kecamatan saja, Pemprov Jabar menyiapkan Rp200 juta. Kemudian untuk juara di tingkat kabupaten, besarannya mencapai Rp1 miliar.
“Untuk tingkat provinsi, juara pertama Rp9 miliar, juara dua Rp7 miliar, juara tiga Rp6 miliar. Tapi itu bantuan program untuk pembangunan. Nanti ada skema dari provinsi untuk apa penggunaan uang itu,” paparnya.
Kabag Pemerintahan Setda, Yadi Wikarsa, menambahkan, tiga nama desa dan kelurahan ini muncul setelah masing-masing desa dan kelurahan mengunggah ke sistem yang tersedia. Dari data eksisting yang ada, langsung muncul nilai yang kemudian diranking berdasarkan nilai tertinggi.
“Itu pun dilakukan penelaahan terhadap berkas yang disampaikan ke panitia kabupaten. Dari situlah muncul tiga besar, jadi tidak ujug-ujug,” kata Yadi Wikarsa.
Yadi menjelaskan, penilaian juga melihat sisi lainnya yakni terkait inovasi dari desa dan kelurahan tersebut. Baik inovasi dalam pelayanan, UMKM, hingga ekonomi. Selain itu, penilaian juga dimungkinkan dengan melihat peran koperasi desa merah putih, program makan bergizi gratis dan penanganan sampah.
“Jadi akan dilihat juga sejauh mana inovasinya. Kalau pelayanan itu rata-rata mungkin hampir sama, inovasinya ini yang penting,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.