SUARA CIREBON – Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Cirebon masa bakti 2025-2029 di bawah kepepimpinan H Agus Kurniawan Budiman resmi dikukuhkan oleh Ketua KONI Jawa Barat, Muhammad Budiana, di Pendopo Bupati, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Selasa, 14 Oktober 2025.
Agus Kurniawan Budiman bersama 54 orang dipercaya untuk mengurus KONI Kabupaten Cirebon untuk empat tahun ke depan.
Bupati Cirebon, H Imron, yang hadir dalam pengukuhan tersebut meminta dua hal kepada pengurus KONI periode 2025-2029 yakni meningkatkan prestasi atlet dan meningkatkan kesadaran masyarakat Kabupaten Cirebon untuk gemar berolahraga demi peningkatan kesehatan.
“Kalau masyarakat gemar olahraga saya yakin olahraga akan jadi candu,” ujar Bupati Imron.
Dalam kesempatan itu, Imron juga menitipkan tiga hal kepada KONI dalam meningkatkan prestasi. Tiga hal yang perlu diperhatikan itu mulai dari faktor atlet dan keluarganya, para pelatih olahraga dan pengurus cabang olahraga, serta KONI dan pemerintah daerah.
“Targetnya tahun depan harus masuk 15 besar dalam ajang Porprov,” kata Imron.
Bupati Imron juga meminta pengurus KONI untuk menjaga kondusifitas agar bisa meningkatkan prestasi atlet yang pada gilirannya akan membanggakan nama Kabupaten Cirebon dalam kancah olahraga.
“Dengan semangat KONI yang baru, harus bisa gemar olahraga, olahfikir, dan olahdzikir supaya seimbang dalam membawa kemajuan bagi para atlet,” tandasnya.
Dengan semangat baru dan target terukur, kepengurusan KONI Kabupaten Cirebon 2025-2029 diharapkan mampu membawa angin segar bagi dunia olahraga daerah, serta melahirkan atlet-atlet berprestasi yang bisa mengharumkan nama Kabupaten Cirebon di kancah nasional.
Sementara itu, Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Agus Kurniawan Budiman, dalam sambutannya mengatakan, kepengurusan baru yang dipimpinnya berkomitmen untuk membangun ekosistem olahraga yang lebih profesional dan berprestasi.
Agus menyoroti pentingnya pembinaan jangka pendek dan panjang demi melahirkan atlet unggulan yang mampu bersaing di tingkat provinsi hingga nasional dengan menciptakan iklim prestasi yang sehat dan berkelanjutan.
“Dalam waktu dekat, fokus kami adalah menghadapi ajang Pra-Porprov. Targetnya, ada 42 cabang olahraga (cabor) yang lolos ke babak kualifikasi, baik beregu maupun perorangan,” ujar Jigus, sapaan akrabnya.
Jigus menjelaskan, sejumlah cabor andalan Kabupaten Cirebon telah menunjukkan potensi besar, seperti voli indoor dan angkat berat. Cabor andalan tersebut diharapkan bisa menembus babak kualifikasi dan mengangkat peringkat Kabupaten Cirebon ke 12 besar pada ajang Porprov 2026 mendatang.
“Tahun 2026 menjadi tahun pematangan agar atlet-atlet kita tampil maksimal di Porprov,” tegasnya.
Sementara untuk target jangka menengah, KONI bakal bersinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) guna menyongsong ajang Porsenitas tahun 2027 yang digelar di Kabupaten Cirebon. Dengan sinergitas ini, KONI dan Pemda bisa bersama-sama membina atlet dalam persiapan ajang Porsenitas.
“Kami akan lakukan pembinaan mulai saat ini bersama Pemerintah Daerah,” terangnya.
Kemudian untuk jangka panjang, Jigus menargetkan peningkatan prestasi dalam ajang Porprov dan Pekan Olahraga Nasional (PON). KONI akan segera membuat program training centre (TC) di masing-masing cabor dan akan dijalankan sepanjang tahun agar persiapannya menjadi matang.
Jigus menegaskan, kepengurusan KONI dari unsur dunia pendidikan juga bakal segera bergerak untuk membuat peta jalan (road map) untuk lima tahun ke depan. Peta jalan yang disiapkan ini diyakini bisa membangun prestasi olahraga melalui pembinaan atlet dari usia muda.
Sehingga, tongkat estafet atlet dari masing-masing cabor bisa menghasilkan regenerasi atlet yang mampu menghasilkan prestasi yang membanggakan bagi Kabupaten Cirebon.
“Road map lima tahun ke depan ini untuk memperjelas arah jangka panjang dalam menghasilkan atlet yang berprestasi,” paparnya.
Selain fokus pada prestasi KONI, Jigus juga secara tegas menata aspek kelembagaan dan infrastruktur. Dalam keterangan resminya, Jigus mengumumkan kantor sekretariat KONI akan segera dipindahkan ke Sport Center Watubelah (SOR Watubelah). Langkah ini diambil untuk memanfaatkan aset daerah sekaligus memusatkan aktivitas olahraga di kawasan tersebut.
Ia juga menaruh harapan besar terhadap perbaikan fasilitas olahraga daerah, seperti Gedung Satria Laga yang menjadi pusat latihan cabang bela diri, serta SOR Watubelah agar segera direnovasi dan Ranggajati menjadi tempat latihan yang representatif bagi para atlet.
“Fasilitas yang memadai akan mendukung semangat dan kualitas latihan para atlet kita. Kami berharap dukungan pemerintah daerah terus mengalir untuk kemajuan olahraga Cirebon,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.