SUARA CIREBON – Sejumlah instansi Pemerintah Kota Cirebon bersama pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung (Cimancis) dan perwakilan DPRD Kota Cirebon melakukan pengambilan sampel sedimentasi Sungai Sukalila, Rabu, 15 Oktober 2025.
Instansi yang terlibat dalam pengambilan sampel sedimentasi Sungai Sukalila di antaranya, Satpol-PP, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR). Sementara dari DPRD hadir langsung Ketua DPRD, Andrie Sulistio.
Pantauan di lokasi, tim dari BBWS Cimancis membawa alat khusus untuk mengambil lapisan sedimentasi Sungai Sukalila di tiga titik. Tiga titik tersebut yakni, titik bantaran Sungai Sukalila yang menuju pelabuhan, titik kedua di pertengahan jembatan dan ketiga di Jalan Pamitran.
Kepala Satpol PP Kota Cirebon Edi Siswoyo mengatakan, pengambilan sampel sedimentasi Sungai Sukalila merupakan tindak lanjut dari rapat kerja Komisi I DPRD Kota Cirebon dengan BBWS Cimancis, belum lama ini.
“Kami sebenarnya hanya mendampingi saja, soal penertiban dan penataan (kawasan Sukalila, red) tunggu keputusan dari BBWS,” kata Edi.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cirebon, Andrie Sulistio menyampaikan, pengambilan sampel sedimentasi diperlukan sebelum penertiban dan penataan kawasan Sukalila dilaksanakan.
“Pengambilan sampel sedimentasi ini memang rangkaian dari pertemuan sebelumnya. Sampel sedimentasi ini akan dilakukan uji laboratorium,” kata Andrie.
Setelah ada hasil laboratorium, lanjut Andrie, pembuangan limbah hasil pengerukan bisa lebih terarah.
“Karena yang harus kita pikirkan selain pengerukan, juga sedimentasi lumpur ini sudah berpuluh-puluh tahun yang artinya kita harus pikirkan membuang lumpur tersebut,” katanya.
Dengan dilakukan uji laboratorium, hasilnya pengerukan akan diketahui apakah nantinya masih dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat atau sudah menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
“Kalau yang sudah menjadi limbah B3 kita harus memikirkan kemana kita harus membuang limbah tersebut. Jadi kita tunggu saja hasil laboratorium seperti apa nanti. Kalau hasilnya sudah keluar baru kita mengambil langkah selanjutnya,” katanya.
Pada kesempatan, Pengelola SDA Ahli Pertama BBWS Cimanuk-Cisanggarung, Dimas Haryah menyampaikan, sebelum normalisasi Sungai Sukalila dilakukan, sangat diperlukan terlebih dahulu melakukan pengambilan sampel sedimentasi.
“Hari ini (kemarin, red) kami bersama Pemkot Cirebon melakukan pengambilan sampel sedimentasi Sungai Sukalila. Dalam pengambilan sampel sedimentasi ini, BBWS menggunakan dua alat khusus, yang pertama menggunakan alat Grabber Sendimen bentuknya seperti capit yang fungsinya mengambil sedimentasi dasar. Kemudian yang kedua menggunakan alat US Dh-59 fungsinya mengambil sedimentasi layang,” kata Dimas.
Hasil dari pengambilan sampel sedimentasi ini, lanjut Dimas akan dilakukan uji laboratorium.
“Kemungkinan akan dilakukan uji laboratorium di Laboratorium Sucofindo. Hasilnya akan keluar satu sampai dua minggu,” katanya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.