SUARA CIREBON – Seorang pelajar SMK Negeri 1 Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Rona Esih (16), dilaporkan hilang sejak, Minggu, 19 Oktober 2025 lalu.
Rona yang tinggal bersama neneknya, Wartini, di Dusun 05, Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, karena sang ibu bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Hongkong, pergi dari rumah dengan membawa sepeda motor. Kepada sang nenek, Rona pamit pergi untuk mengerjakan tugas kelompok.
Pihak keluarga yang khawatir karena Rona tak kunjung pulang hingga 9 hari, akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Gebang, pada Senin, 27 Oktober 2025.
Sang paman, Wahyudin, mengaku baru mengetahui keponakannya sudah tidak berada di rumah selama lebih dari seminggu, saat mendatangi rumah Rona. Wahyudin pun langsung menanyakan hal ini kepada nenek dan kaget saat dijawab Rona sudah lebih dari seminggu tidak pulang ke rumah itu.
“Kejadian ini sudah tiga kali terjadi. Pada dua kejadian sebelumnya, Rona hanya pergi sehari dan langsung pulang setelah saya hubungi,” kata Wahyudin, Selasa, 28 Oktober 2025.
Wahyudin beberapa kali menghubungi Rona melalui telepon genggamnya, namun tak kunjung dijawab.
“Saya coba hubungi dia lewat chat WhatsApp, mengatakan bahwa neneknya sedang sakit dan dirawat di rumah sakit, namun pesannya hanya dibaca saja. Ketika ditelepon pun tidak pernah diangkat,” ujarnya.
Wahyudin merasa khawatir, karena saat pergi Rona membawa handphone dan sepeda motor. Setelah mencari informasi dari teman-teman Rona, didapati informasi bahwa Rona sempat mengirim pesan WhatsApp yang menyatakan tidak ingin melanjutkan sekolah dan sedang bekerja. Rona juga mengatakan akan pulang untuk mengambil pakaian di tempat kerja barunya.
“Namun, ketika dihubungi, Rona selalu beralasan hujan sehingga tidak bisa pulang. Saya khawatir yang membalas pesan itu adalah pacarnya, karena setiap ditelepon tidak mau mengangkat,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, melalui Kapolsek Gebang, AKP Wawan Hermawan menjelaskan, kronologis kejadian tersebut bermula pada Minggu 19 Oktober sekitar pukul 06.00 WIB, Rona izin kepada neneknya, Warniti, untuk belajar kelompok dengan teman-temannya.
“Hingga kini Selasa 28 Oktober ia belum kembali ke rumah,” kata Wawan.
Sejak saat itu, pihaknya mencari informasi, baik dari teman-teman sekolah maupun tetangga, namun belum ada titik terang mengenai keberadaan Rona. Pihaknya juga berupaya melacak jejak digital melalui ponsel yang dibawa Rona.
“Kami telah melakukan pemeriksaan intensif terhadap teman-teman Rona, baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu, informasi mengenai hilangnya Rona juga telah disebarluaskan melalui media,” ujarnya.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi mengenai keberadaan Rona Esih untuk segera menghubungi pihak desa atau langsung ke Polsek Gebang.
“Kejadian ini bukan pertama kalinya, sebelumnya Rona pernah menghilang selama 3-4 hari. Dan saat itu, Rona pulang sendiri dan mengaku berada di rumah temannya di wilayah Kuningan,” katanya.
Pihaknya berencana menelusuri kemungkinan keberadaan Rona di Kuningan, meski keberadaan teman Rona di Kuningan masih minim informasi.
“Kami akan mencoba menelusuri kembali ke Kuningan, meskin saat ini belum diketahui pasti lokasi tepatnya,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.