SUARA CIREBON – Upaya masyarakat Desa Ujungsemi, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon membangun fasilitas di Taman Makam Pahlawan (TMP) desa setempat, kini dirasakan manfaatnya banyak oleh para peziarah.
Pembangunan fasilitas yang meliputi pagar keliling, aula, musala, hingga toilet, dilakukan secara swadaya dalam dua tahun terakhir.
Sekretaris Majelis Makam Pahlawan (MMP) Desa Ujungsemi, Suwarma mengatakan, pembangunan sejumlah fasilitas di TMP Ujungsemi ini berawal dari keprihatinan masyarakat atas kondisi TMP yang tak terurus.
Ia mengatakan, kondisi makam para pahlawan yang gugur dalam pertempuran 10 November 1947 ini semula ditumbuhi rumput liar hingga menimbulkan kesan angker.
Pembangunan sejumlah fasilitas tersebut juga sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan atas pengorbanan para Syuhada dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, juga untuk memberikan rasa nyaman kepada para peziarah yang jumlahnya terus meningkat setiap harinya.
“Kami merasa tersentuh melihat peziarah harus kehujanan karena tidak ada tempat berteduh karena kondisi TMP seperti semak belukar,” ujar Suwarma, Minggu, 2 November 2025.
Ia menjelaskan, proses pembangunan sejumlah fasilitas tersebut dilakukan secara bertahap sejak 2023 lalu. Pelaksanaan pembangunannya pun menyesuaikan dengan anggaran yang terkumpul secara swadaya, serta pertimbangan skala prioritas berdasarkan kebutuhan.
“Mulanya hanya membangun aula untuk berteduh. Setelah itu terpikir hal-hal lain yang menjadi kebutuhan bersama, termasuk musala dan toilet. Kami enggak bisa sebutkan nominalnya, yang jelas biaya pembangunan ini sudah mencapai ratusan juta,” kata Suwarma.
Meskipun masih belum tuntas, namun ia ingin pada momen Hari Pahlawan tahun ini kondisi TMP sudah layak untuk kegiatan doa bersama dan tabur bunga yang akan dilakukan oleh komunitasnya.
Ia memastikan, kegiatan tersebut bakal dilakukan di momen spesial Hari Pahlawan pada Senin, 10 November 2025 nanti. Inisiatif tersebut muncul setelah dalam empat hingga lima tahun terakhir ini tidak ada lagi upacara dan tabur bunga yang biasanya dilakukan oleh pemerintah.
Salah satu warga Desa Ujungsemi, Narsiwan, menyampaikan, para peziarah yang datang ke TMP Ujungsemi jumlahnya terus meningkat. Setiap harinya, 30 sampai 60 warga dari berbagai desa termasuk dari desa di Kabupaten Indramayu, datang untuk melakukan doa bersama di TMP tersebut.
Bahkan, doa bersama di TMP Ujungsemi kini telah menjadi agenda rutin yang digelar setiap hari.
“Kita di sini sudah rutin setiap malam menggelar doa bersama, waktunya dari pukul 20.00 sampai pukul 22.00 WIB. Jumlah pesertanya paling sedikit itu 30 orang,” ujar Narsiwan.
Menurut Narsiwan, di TMP Ujungsemi ini terbaring 71 jasad para pejuang kemerdekaan yang sebagian besar tidak diketahui namanya. Nama para Syuhada yang tertulis di atas prasasti di TMP hanya 24. Untuk diketahui, prasasti tersebut ditandatangani oleh Camat Kaliwedi, Abdul Ajid pada tahun 2009.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.