SUARA CIREBON – Sedikitnya 20 orang murid SDN 2 Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, setelah mengalami gejala mual, pusing, muntah hingga lemas, tak lama setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Selasa, 4 November 2025 pagi.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebut, gejala pusing, mual, muntah hingga lemas itu dirasakan para murid usai menyantap menu MBG berupa soto dengan isi ayam suwir, toge dan kol yang dibagikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Setu Kulon.
Dari 20 orang murid yang mengalami gejala pusing, mual, muntah hingga lemas, 17 orang di antaranya dilarikan ke Puskesmas Plered, untuk mendapat penanganan medis.
Wali murid SDN 2 Setu Wetan yang anaknya mengalami gejala pusing, mual dan muntah, Wahyuni (34) mengatakan, menu MBG yang diterima dari pihak SPPG berupa ayam suwir, soto bening, tempe goreng dan buah anggur merah.
”Menurut keterangan anak saya, makanan yang dibagikan itu rasanya pahit dan bau anyir dari menu ayam suwir dan soto. MBG ini baru dibagikan semingguan di sekolah anak saya. Kemarin-kemarin sih tidak ada masalah, baru kali ini,” ujar Wahyuni, saat ditemui di Puskesmas Plered.
Menurut Wahyuni, tak berapa lama setelah memakan menu tersebut, anaknya mengeluhkan pusing dan mual.
“Untungnya anak saya baru mencicipi belum dimakan semua,” jelasnya.
Terpisah, Kepala SPPG Setu Kulon, Azis Mufidz Hidayat, menjelaskan keluhan puluhan murid SDN 2 Setu Wetan sementara ini diduga berkaitan dengan daging ayam pada menu soto. Menurutnya, proses memasak dimulai pukul 02.00 dini hari dan didistribusikan pukul 08.00 WIB setelah melalui pengecekan kualitas.
Ia menegaskan bahwa pengolahan makanan telah mengikuti SOP dan dugaan penyebab kejadian tersebut masih menunggu hasil laboratorium. Evaluasi juga akan dilakukan untuk memperketat SOP (standar operational procedure) serta menambah kecepatan distribusi.
“Kami cek kualitas bahan maksimal, dan makanan yang belum dikirim pun kondisinya masih baik,” ujarnya.
Azis Mufidz menyebut, adanya kejadian diduga keracunan itu diluar kendali SPPG. Pasalnya, selain SDN 2 Setu Wetan, menu yang sama pada hari itu juga dikirim pihaknya ke RA Rancang, RA Nur Abror, dan RA Al Amin. Namun keluhan hanya muncul di SDN 2 Setu Wetan.
“Karena sebelum didistribusikan kepada sekolah-sekolah sudah dilakukan pengecekan terlebih dahulu,” katanya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Plered, dr Dewi Waskito Ningtiyas, mengatakan, puskesmasnya menangani sebanyak 17 murid SDN 2 Setu Wetan yang diduga mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi MBG.
“Kebanyakan mengeluhkan pusing dan mual tapi alhamdulillah sudah berangsur membaik dan sebagian sudah pada pulang,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.