SUARA CIREBON – Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Cirebon belum mencukupi kebutuhan ideal. Kondisi tersebut berpotensi mengganggu kelancaran suplai makanan harian bagi para pelajar.
Pemenuhan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang belum sepenuhnya ditempuh semua SPPG, menyebabkan sasaran penerima manfaat MBG masih jauh dari target.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menyebutkan, penerima manfaat MBG dari kalangan balita saat ini baru menyasar 15.924 atau 10,56 persen dari total sasaran sebanyak 150.803 Balita.
Untuk kalangan ibu hamil, MBG baru dirasakan oleh 3.343 atau 11,08 persen dari total sasaran sebanyak 30.182 ibu hamil. Kemudian ibu menyusui, jumlah penerima manfaat dari kalangan tersebut baru mencapai 7.219 dari total sasaran 29.149 orang.
Begitu juga dari kalangan pelajar, Dinkes mencatat, penerima manfaat MBG di tingkat TK baru mencapai 14.368 dari total sasaran 43.733 anak. Untuk jenjang SD/MI, MBG baru menyasar 103.206 dari total sasaran sebanyak 212.220 penerima manfaat.
Pada jenjang SMP/MTs, MBG baru dapat dinikmati oleh 60.258 murid dari total 102.304. Di tingkat SMA/MA, dari 77.835 sasaran, MBG baru dirasakan oleh 44.136 siswa penerima manfaat.
Hingga saat ini, SPPG yang sudah memiliki SLHS baru 89 unit dari total 129 SPPG yang telah beroperasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni mengatakan, dari jumlah SPPG yang ada, sebanyak 29 unit SPPG masih berproses untuk mendapatkan SLHS.
“Dari 129 SPPG yang ada, sebanyak 123 SPPG sudah dilakukan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL). Sisanya belum dilakukan IKL,” kata Eni didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, dr Tety Rostianty, Kamis, 4 Desember 2025.
Dari jumlah SPPG yang ada, ratusan SPPG telah memiliki penjamah pangan terlatih keamanan pangan sebanyak 5.053 orang. Ribuan penjamah pangan terlatih itu untuk melayani 646.226 penerima manfaat di Kabupaten Cirebon.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan, H Ronianto, menyebut program MBG di Kabupaten Cirebon belum berjalan seratus persen. Program nasional ini baru menyasar sekira 40 persen sekolah dari mulai TK sampai SMP.
“Belum semua sekolah menerima program MBG, kita baru 40 persenan,” ujar Ronianto, Selasa, 2 Desember 2025.
Dari jumlah TK negeri sebanyak 20 sekolah, dan swasta sebanyak 811 sekolah, baru 326 TK yang mendapat program MBG dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 9.870 murid.
Di tingkat SD negeri dengan jumlah sekolah sebanyak 745 dan SD swasta sebanyak 84 sekolah, baru 401 SD yang mendapat program MBG dengan jumlah pelajar penerima manfaat sebanyak 99.568 anak.
Kemudian di tingkat SMP dengan jumlah SMP negeri 80 sekolah dan SMP swasta 129 sekolah, baru 111 SMP yang menerima MBG dengan jumlah pelajar penerima manfaat sebanyak 52.283 anak.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.