MAJALENGKA, SC- Direktur Utama PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Salahudin Rafi memastikan Bandara Kertajati bebas dari virus Corona.
Ia menepis anggapan bahwa Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi terkena Covid-19 saat berada di Bandara Kertajati. Meski, Menhub berada di Bandara Kertajati pada Minggu (1/3/2020) lalu saat memantau kedatangan evakuasi 69 Warga Negara Indonesia (WNI) ABK Diamond Princess dari Yokohama, Jepang.
“Sebelum Bandara Kertajati dipastikan menjadi lokasi pendaratan awak kapal Diamond Princess dari Jepang pada awal Maret lalu, kami sudah menerapkan prosedur terkait kebersihan dan kesehatan bandara, jadi dipastikan aman bagi penumpang yang akan mendarat dan pergi dari Kertajati,” ujar Salahudin Rafi melalui pesan singkat, Senin (16/03).
Rafi mengatakan, prosedur pemeriksaan suhu penumpang yang berangkat dan tiba di bandara pun sudah lama telah dijalankan. Begitupun, dengan melakukan desinfektan seluruh fasilitas dan ruang yang berada di Bandara.
“Kami sudah melakukan sesuai prosedur atas instruksi dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil langsung. Selain itu, selama ini tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandung juga sudah melakukan upaya antisipasi, salah satunya selalu mengecek suhu tubuh penumpang menggunakan alat thermal scanner,” ucapnya.
BACA JUGA: Kunjungan Ketua TP PKK ke Penderita Hydrocephalus
Oleh karena itu, Dirut BIJB membantah bahwa Menhub tersebut tertular virus Corona saat berada di Bandara Kertajati.
Ia pun meminta agar calon penumpang tidak khawatir dan tidak langsung mempercayai rumor tersebut. “Saya pastikan itu tidak benar (Menhub tertular di Kertajati), karena proses pendaratan seluruh ABK Diamond Princess sudah dilakukan prosedur keamanan dan kesehatan. Jelas steril. Kemarin juga kan jarak dari kita yang memantau dengan turunnya penumpang dari pesawat sangat jauh,” jelas Dirut.
Darurat Corona
Sementera itu, Pemerintah Kabupaten Majalengka bergerak cepat dalam mengantisipasi mewabahnya virus Corona, Minggu (15/03) sore bupati mengadakaan rapat terbatas bersama wakil bupati, Sekda dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dari pertemuan itu menurut Bupati Majalengka DR.H.Karna Sobahi, M. MPd ada beberapa kebijakan yang akan diterapkan mulai Senin tanggal 16 Maret 2020. “Dengan mewabahnya virus Corona ini diberbagai tanah air, Majalengka akan menetapkan masa darurat selama 14 hari, dimulai tanggal 16-28 Maret 2020 mendatang,”kata Bupati.
BACA JUGA: Belum Ada Warga Terpapar Corona
Lebih lanjut Bupati dalam Konfrensi pers menjelaskan pihaknya juga akan memantau setiap perkumpulan atau aktivitas yang melibatkan banyak orang. Seperti kegiatan Isra-Mikraj di setiap masjid, rencana pertandingan liga sepak bola di Majalengka, car free day dan kegiatan lainnya.”Semua ini akan dihentikan sementara, sampai situasi dan kondisi kembali normal,”ujar bupati.
Terkait pelaksanaan kegiatan sekolah melalui Dinas Pendidikan akan menerapkan pola belajar di rumah bagi seluruh pelajar di Majalengka. Mengenai teknis dan juknisnya, saat ini Dinas Pendidikan tengah mengkajinya dan segera menerapkanya di masing-masing sekolah.
Bupati juga akan segera mengeluarkan regulasi berupa surat edaran (SE) terkait Covid 19 ini, yang akan langsung diberikan ke pemerintah kecamatan, pemerintah desa, hingga ke tingkat RT dan RW.Termasuk bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), agar ikut serta menyosialisasikannya.
“Setiap hari Jumat, menggandeng MUI akan memantau setiap jamaah dan rencananya mereka akan diberikan masker. Apalagi stok masker masih ada 150 ribu,”ungkapnya.
BACA JUGA: ODP Covid-19 di Kabupaten Cirebon Meningkat Tajam
Mengenai kegiatan kerumunan di pasar, tentunya tidak bisa dihentikan secara total, mengingat ini berkaitan dengan kebutuhan ekonomi masyarakat.”Tapi saya juga sudah meminta Dinas Perdagangan agar memantau pergerakan harga, agar tidak ada gejolak atau hal yang tidak kita harapkan,” tuturnya. (Eka)