RSUD Arjawinangun Sampai Membuat Masker Menggunakan Bahan Kain
SUMBER, SC- Sebanyak 16 bus yang membawa rombongan santri asal Kabupaten Cirebon dari Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur tiba di Kabupaten Cirebon, Rabu pagi (1/4/2020). Sesuai rencana, kedatangan santri itu tiba di beberapa lokasi berbeda. Salah satunya, sebanyak enam bus turun di halaman Masjid Aljabbar, Plumbon.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, H Mahmudi yang memantau kepulangan santri di lokasi tersebut mengatakan, para santri sengaja diturunkan di tempat tersebut untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
“Agar mereka yang datang dari luar bisa steril dan bisa diantisiapasi dari terjangkitnya Covid-19. Mereka diberikan pengarahan sekitar setengah jam, penjemuran badan sekitar setengah jam dan pengarahan dari Puskesmas agar jangan sampai terjadi penyebaran virus,” kata Mahmudi.
Dia menjelaskan, selain memantau proses pencegahan penyebaran Covid-19 terhadap para santri di lokasi tersebut, Komisi IV juga sebelumnya sudah melakukan monitoring di Puskesmas-Puskesmas di daerah perbatasan. Seperti Puskesmas Palimanan, Beber, Gunungjati, Kedawung, dan Talun. Mereka menemukan, para petugas kesehatan sebagai garda terdepan justru menggunakan jas hujan sebagai APD.
“Tapi memang kondisinya darurat, dananya ada tapi barangnya yang gak ada,” ucap Mahmudi.
Dari hasil monitoring itu, diketahui kendala yang dihadapi petugas kesehatan di lapangan adalah minimnya Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan baju hazmat.
“Kita sudah monitor, ternyata ada kendala-kendala terutama APD yang sangat minim sekali. Seperti di Puskesmas Gunungjati, Dinkes baru ngasih satu box masker yang isinya 55 buah. Itu hanya bisa digunakan untuk satu hari saja, karena petugasnya ada 50,” jelas Mahmudi.
Bahkan, dia juga mengungkapkan, kekurangan APD juga terjadi di RSUD Arjawinangun. Dirumah sakit tersebut, pihak rumah sakit sampai membuat masker sendiri menggunakan bahan kain.
“Di RSUD Arjawinangun juga memprihatinkan, untuk APD sampai membeli bahan sendiri untuk dijahit dibuat masker. Saya tahu sendiri beberapa gulungan pis bahan ada di RSUD arjawinangun,” terangnya.
BACA JUGA: 1 Jam Dibiarkan Tergeletak
Oleh karenanya, imbuh Mahmudi, pihaknya akan mendesak Pemda Kabupaten Cirebon untuk melakukan koordinasi dan kerjasama yang baik dalam penanganan Covid-19. Dalam waktu dekat, Komisi IV bersama pimpinan DPRD akan menggelar pertemuan dengan Dinkes dan Bupati Cirebon membahas pemenuhan APD dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
“Ke depan, pada 3 April Komisi IV dan pimpinan DPRD akan mengadakan pertemuan dengan Bupati,” ungkapnya. (Islah)