KOTA CIREBON, SC- Pemerintah Daerah Kota Cirebon terpaksa melakukan penundaan terhadap sejumlah pengerjaan proyek infrastruktur. Hal itu dikarenakan pemerintah pusat maupun daerah tengah melakukan realokasi anggaran yang dikhususkan untuk menangani penyebaran Covid-19.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Cirebon, Syaroni ATD MT mengungkapkan, masih terdapat sejumlah pembangunan prioritas yang masih dipertahankan, akan tetapi hal itu pun masih dalam pembahasan.
“Jadi kalau hitungan di kita itu dan setelah dihitung-hitung dari total anggaran yang sudah ditetapkan, kenanya kurang lebih 40 persenan, yang direalokasi sebesar Rp35 miliar. Sedangkan untuk sebagian pengerjaan pembangunannya sendiri, mau tidak mau terpaksa ditunda. Untuk pengerjaan yang masih dipertahankan masih dibahas dan laporan ke pimpinan dulu,” ujarnya usai rapat di Aula Gotra Sawala BP4 Jalan Monumen, Kota Cirebon, Selasa (5/5/2020).
Baca Juga: Merasa Dilecehkan, DPRD Kota Cirebon Tuding Pemkot Tak Transparan Data Penerima Bansos
Namun, dia juga mengakui, masih ada kegiatan yang tetap berjalan tapi anggarannya dikurangin, bahkan ada juga yang sampai dinolkan. Untuk pengerjaan yang dinolkan, kata Syaroni, anggarannya sebesar Rp6 miliar, seperti proyek renovasi gedung Korpri, Depo Arsip, pembangunan Shelter, pengecatan ruang tata hijau ramah publik dan anak.
“Untuk trotoar sendiri, kegiatan pengerjaannya masih ada, cuma anggarannya kita kurangin. Dan sebenarnya itu bukan pengerjaan trotoarnya yang kita utamakan, tapi lebih kepada pengerjaan perbaikan drainasenya. Karena selama ini kondisinya kan cukup parah. Pokoknya ada beberapa kegiatan yang kita efisiensi anggarannya, itu sesuai dengan instruksi pemerintah untuk merealokasi atau merefocusing anggaran,” tuturnya.
Ketika disinggung revitalisasi Alun-alun Kejaksan, Syaroni mengatakan, proses pengerjaan alun-alun tersebut akan tetap berlanjut. Karena, anggaran pengerjaan proyek tersebut dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bahkan, lanjut dia, selama ini dari pemerintah provinsinya pun sudah meyakinkan, bahwa anggaran untuk alun-alun masih besar, dan aman.
“Dan untuk tahap kedua, memang belum ada pembayaran, karena belum ada uang mukanya, tapi mudah-mudahan sih full, itukan dari pengusaha. Informasi uang kami terima, anggaran alun-alun merupakan termasuk anggaran yang masih bisa di selamatkan, karena prosesnya sendiri kan dari bulan Januari sudah berjalan,” paparnya.
Baca Juga: Kota Cirebon Dapat Bantuan 5 Ribu Paket Sembako
Namun, Syaroni memaparkan, sekarang waktu kontraknya saja yang diubah, apakah akan berakhir sampai bulan Agustus atau diperpanjang. Tetapi, kata dia, melihat situasi saat ini, sepertinya akan diperpanjang. Kendati demikian, walaupun belum ada kepastian diperpanjang atau tidak, pengerjaan tetap akan dilakukan, tapi diperlambat. Selain itu, dalam proses pengerjaan projek infrastruktur alun-alun, pihak nya tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Selama pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut, para pekerja kami kurangi. Kami pun menerapkan protokol kesehatan sesuai instruksi pemerintah kepada para pekerja di lapangan agar senantiasa memakai masker. Kami pun menyediakan hand sanitizer bagi para pekerja tersebut,” pungkasnya. (Syaeful)