Imron Menegaskan Tidak Ada Campur Tangan Siapapun, Termasuk Sunjaya
KABUPATEN CIREBON, SC- Nama Cunadi yang diususlkan DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Cirebon, memunculkan banyak persepsi di kalangan masyarakat. Banyak pihak yang menyebut nama Cunadi hanya sebagai pelengkap yang disyaratkan untuk proses pemilihan di DPRD.
Bahkan, munculnya nama Cunadi disebut-sebut kian mempertegas jalan mulus Wahyu Tjiptaningsih atau yang akrab disapa Ayu menuju kursi E2. Lebih dari itu, rumor yang beredar, Bupati Cirebon ditengarai bakal dikendalikan oleh Ayu jika nanti sudah menduduki jabatan Wakil Bupati (Wabup) Cirebon. Maklum, sampai saat ini sosok Ayu dikenal sebagai istri mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Satra yang dikabarkan masih punya kekuatan dan pengaruh besar.
Namun, Imron mengaku, nama Cunadi yang juga bekas sopir pribadi Ayu itu direkomendasikan oleh dirinya. “Cunadi itu saya yang merekomendasi. Sedangkan kalau Bu Ayu itu rekomendasi DPP,” ujar Imron, Jumat (10/7/2020).
Menurut Imron, dari 19 nama yang masuk ke DPP, nama Ayu yang mendapat rekomendasi. Setelah itu, DPP meminta dirinya sebagai ketua DPC PDI Perjuangan agar mencari satu nama pendamping Ayu. Kemudian diputuskanlah nama Cunadi untuk diajukan ke DPP, lalu direkomendasi oleh DPP.
“Jadi rekomnya itu ada dua orang yang sudah di acc DPP, Bu Ayu dan Cunadi. Setelah itu diajukan ke DPRD untuk dipilih. Lalu dewan mau pilih siapa, silahkan saja,” papar Imron.
Sementara, terkait isu masih adanya campur tangan mantan Bupati Cirebon, Sunjaya dari Lapas Sukamiskin dan akan mengendalikan dirinya melalui Ayu, Imron dengan tegas menampik isu tersebut. Dia menegaskan, sampai saat ini tidak ada campur tangan siapapun, termasuk dari Sunjaya.
“Enggak bisa menyetir saya, enak saja saya kan Bupati punya kewenangan penuh. Kalau wakil itu cuma awak karo sikil (tubuh dan kaki). Jadi semua kendali ada pada saya,” tegas Imron.
BACA JUGA: DPRD Pastikan akan Ajukan Pakta Integritas Cawabup
Sedangkan image melekat di masyarakat tentang Ayu yang tak lain merupakan istri mantan Bupati yang tersandung kasus korupsi, Imron mengaku tidak ada masalah. Pasalnya, yang koruptor adalah Sunjaya, bukan istrinya.
“Sejak awal saya tidak pernah mau diatur siapapun, termasuk diatur mantan Bupati Sunjaya. Kalau masalah istri Sunjaya dapat rekom cawabup, silahkan tanya ke DPP. Karena kami hanya menuruti perintah partai,” terangnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon dari Fraksi PDI Perjuangan, Rudiana, justru memberikan keterangan berbeda. Sampai saat ini, kata dia, dirinya belum melihat bentuk fisik surat rekomendasi Cawabup dari DPP. Sehingga, dia mengaku belum mengetahui siapa saja nama-nama yang sudah mendapatkan rekom.
“Kalau nama Ayu dan Cunadi memang saya sudah dengar karena sudah jadi konsumsi publik,” kata Rudiana.
Dan terkait pernyataan Bupati yang menyebut tidak ada tekanan dari mantan Bupati, Sunjaya Purwadi Sastra, bendahara DPC PDI Perjuangan itu membenarkan pernyataan tersebut. Menurut Rudiana, selama ini tidak ada tekanan atau campur tangan Sunjaya ke DPC PDI Perjuangan sekalipun. Rekomendasi yang didapat Ayu merupakan kewenangan DPP PDI Perjuangan dan pihaknya tidak bisa ikut campur.
BACA JUGA: Pro Kontra Rekom Cawabup Cirebon, Ayu Dilindungi Konstitusi, Punya Hak Memilih dan Dipilih
“Yang jelas, Bupati Imron tidak ditekan siapapun apalagi Sunjaya. Soal Ayu yang kabarnya dapat rekom, kami no coment. Yang pasti kami harus mendukung keputusan partai,” tukasnya. (Islah)