KABUPATEN CIREBON, SC- Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), Iyan Ediyana mengakui paling tidak ada tiga persoalan kependudukan di Kabupaten Cirebon, yaitu: jumlah penduduk yang besar, kualitas penduduk masih rendah, dan persebaran penduduk yang tidak merata.
“Persoalan tersebut berdampak pada pembangunan sektor lain seperti pangan, pendidikan, lapangan kerja, pemukiman, kelestarian lingkungan dan lainnya,” kata Iyan dalam arahannya pada Pertemuan Evaluasi Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) Semester I di Hotel Apita, Rabu, 5/08/2020).
Menurut Iyan, Program Bangga Kencana memiliki andil yang cukup besar dalam ikut serta membangun sumber daya manusia secara utuh dan berkelanjutan. Oleh karena itu, Program Bangga Kencana tidak boleh terjebak dalam kebiasaan yang monoton, rutin, dan stagnan. “Kita harus melakukan perubahan atau mati (coleps),” tegas Iyan sambil memutar film dengan judul Perjalanan Hidup Elang, yang menceritakan harus melakukan perubahan pada usia 40 tahun untuk mencapai usia sampai 70 tahun.
Pertemuan tersebut dihadiri sekitar 70 orang, antara lain Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) PPKBP3A se-Kabupaten Cirebon, para pejabat eselon tiga dan empat di lingkungan DPPKBP3A, Pengurus Ikatan Penulis Keluarga Berencana (IPKB), serta perwakilan Penyuluh KB, dengan mengedepankan protokol kesehatan seperti physical distancing, yaitu duduk dengan menjaga jarak fisik, pakai masker dan cuci tangan.
Selain undangan resmi untuk mengikuti pertemuan, Pengurus IPKB Kabupaten Cirebon yang diwakili Sekretaris Husein Fauzan Putuamar juga diberi waktu untuk memberikan materi tentang jurnalistik (Teknik Penulisan Berita), sehingga semua peserta diharapkan memahami dunia jurnalistik (pers) sebagai media penyebarluasan informasi terutama Bangga Kencana.
Dalam evaluasinya, para kepala bidang pada umumnya mengatakan bahwa pencapaian program belum mencapai hasil yang optimal, karena adanya pandemi Covid-19 yang berdampak pada terbatasnya ruang gerak untuk melakukan operasional. Di samping itu, anggaran yang sudah direncanakan pada tahun sebelumnya mengalami perubahan (restrukturisasi) yang sangat signifikan, sehingga banyak kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena anggarannya dipergunakan untuk penanggulangan pandemi Covid-19..
Khusus untuk Program Keluarga Berencana sampai dengan Bulan Juni 2020 dari PPM peserta KB baru sebanyak 90.718, baru tercapai 41.591 atau 45,85 persen, yang seharusnya telah dicapai sebesar 50 persen. Oleh karena itu, untuk Agustus ke depan, jajaran DPPKBP3A akan melakukan percepatan dengan tujuan agar dapat menekan TFR, dan pencapaian program tidak terlalu ketinggalan dengan kabupaten/kota lain yang ada di Jawa Barat.
BACA JUGA: Permasalahan di Kampung KB di Kabupaten Cirebon Kompleks
Pada kesempatan itu dilakukan pula pelepasan Kepala UPTD Kecamatan Pasaleman Tri Saelani yang purna karya (pensiun) per 31 Juli 2020 dengan masa pengabdian tidak kurang dari 30 tahun. Iyan mengatakan bahwa tidak ada ungkapan yang dapat disampaikan kecuali ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
“Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Cirebon, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas pengabdian dan karyanya selama bertugas menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN)”, ungkap Iyan sambil bersalaman. (Malik)