KABUPATEN CIREBON, SC- Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon pada periode Januari hingga Juli 2020 ini menembus angka 676 kasus. Jumlah tersebut menunjukkan kasus yang terjadi cukup tinggi.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Sartono SKM MPH kepada Suara Cirebon mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama, terjadi penurunan angka kasus secara drastis. Dimana jumlah kasusnya mencapai 1.118 kasus.
“Penurunan drastis ini tidak lepas dari upaya sosialisasi yang kita lakukan sejak awal tahun. Kalau tahun lalu angkanya 1.118 kasus, tahun ini diperiode yang sama hanya 676 kasus,” ujar Sartono.
Menurut dia, angka tersebut memang tidak bisa disebut kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kasus ini di antaranya karena pergerakan orang dan nyamuk aedes aegepty serta faktor cuaca yang tidak menentu. Di musim kemarau ini masih sering terjadi hujan.
“Karena hujan kan nanti menimbulkan genangan yang berpotensi menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk aedes aegepty,” kata Sartono.
Hal itu, kata dia, menjadi salah satu faktor masih tingginya angka kasus DBD, meskipun saat ini sudah musim kemarau. Bahkan, dijelaskan Sartono, hingga periode Januari-Juli 2020 ini tercatat sudah ada 13 kasus DBD yang meninggal dunia. Kasus terbanyak DBD yang meninggal berada di Kecamatan Plumbon, Greged, dan Waled. Masing-masing wilayah tersebut terdapat dua kasus meninggal dunia karena DBD.
“Untuk Case Fatality Ratenya (CFR) kita ada di angka 1,93. Untuk yang meninggal dunia totalnya ada 13 kasus,” paparnya.
BACA JUGA: DBD Lebih Ganas dari Covid-19, Tetap Harus Diwaspadai
Selain wilayah tersebut, Sartono menyebut ada empat wilayah dengan jumlah kasus terbanyak, yakni Kecamatan Plumbon 72 kasus, Plered 55 kasus, Greged 40 kasus dan Weru 35 kasus. Untuk kasus terbanyak meninggal karena DBD, terjadi pada bulan Januari dan bulan Mei. Dimana ada 4 kasus di Januari dan 4 kasus di bulan Mei 2020.
“Jumlah kasus terbanyak terjadi di periode Februari dengan 122 kasus, Mei 122 kasus dan Juni 128 kasus,” terangnya. (Islah)