Undangan Dibatasi karena Masih dalam Situasi Pandemi
KERATON Kasepuhan Cirebon (KKC) akan tetap menggelar acara tahlilan 40 almarhum Sultan Sepuh XIV PRA Arif Natadiningrat dan Jumenegan Sultan Sepuh XV PRA Luqman Zulkaidin. Terkait keamanan, pihak keraton pun sudah mengoordinasikan dengan aparat setempat, bahkan acara tersebut akan diselenggarakan secara sederhana dan terbatas.
Demikian yang disampaikan salah satu anggota keluarga Keraton Kasepuhan Cirebon, Raden Chaidir Susilaningrat saat dihubungi Suara Cirebon melalui pesan singkat.
“Jumenengan akan kami tetap lakukan, sebelum Jumenengan tahlilan 40 hari almarhum Gusti Sultan Sepuh XIV PRA Arif Natadiningrat,” kata Chaidir.
Dia mengungkapkan, mengingat Covid-19 masih merebak, undangan dalam kegiatan ini pun dibatasi untuk menghindari kerumunan massa dalam jumlah banyak. “Penerapan protokol kesehatan akan dilakukan oleh panitia sesuai ketentuan pemerintah, jadi undangan kami batasi,” jelasnya.
Bahkan, dia membeberkan, undangan terbatas telah disebarkan kepada para warga, para pejabat pimpinan daerah, serta para sultan dan raja, terutama yang memiliki kedekatan dengan almarhum Sultan Sepuh XIV.
Selain itu, kata dia, terkait adanya pihak-pihak yang menolak acara tersebut, merupakan hak siapapun yang dijamin undang-undang, asal tidak menyimpang dan melanggar hukum. “Saya secara pribadi berharap kepada para wargi Kasultanan Cirebon, tetap menjaga martabat sebagai keluarga keraton dan kehormatan sebagai pewaris leluhur Cirebon dengan bersikap bijak, santun, dan cermat dalam menyikapi dinamika yang ada, lebih mengutamakan kebersamaan dalam kekeluargaan, daripada hanyut dalam arus pemikiran yang mengarah kepada perpecahan,”tegasnya.
Sementara secara terpisah, Keluarga Besar Kesultanan Cirebon menolak PRA Luqman Zulkaedin sebagai sultan selanjutnya. Penolakan tersebut pun sudah disampaikan kepada Pemerintah Kota Cirebon.
BACA JUGA: Raden Raharjo Diikrar Jadi Pengganti Sultan Keraton Kasepuhan
Menurut Perwakilan Keluarga Besar Kesultanan Cirebon, Elang Tomi Iplaludin Dendrabrata, pihaknya telah melakukan pernyataan sikap bersama di makam Kanjeng Sinuhun Sunan Gunung Jati Cirebon. Berkaitan dengan akan adanya rencana pengukuhan sultan sepuh yang baru, imbuh dia, pihaknya berharap adanya pelurusan sejarah. Pasalnya, kata dia, hal ini tetap dilanjutkan, maka akan ada sejarah tidak bagus untuk ke depannya.
“Kami sudah melaporkannya kepada Wali Kota Cirebon agar Pak Wali tidak salah dalam menilai kami. Tujuan kami murni untuk meluruskan sejarah sesuai versi sejarah Cirebon, kami tidak ada niat tertentu atau ditunggangi kubu siapapun,” tegasnya. (M Surya)