KABUPATEN CIREBON, SC- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Cirebon menggelar rapat evaluasi masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) tahap kedua. Hasil dari rapat evaluasi AKB susulan tahap kedua itu, GTPP menginventarisir permasalahan yang terjadi selama masa AKB sebelumnya.
Wakil Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, menjelaskan, dalam rapat tersebut GTPP juga menghitung potensi dalam mengatasi permasalahan yang ada. “Kita coba hitung masalah-masalah, diantaranya ketersediaan bed, bagaimana cara ketersediaan segala macam sarana prasarana bahan dan semuanya di masing-masing sektor,” ujar Alex usai rapat evaluasi, Senin (31/8/2020).
Setelah menginventarisasi permasalahan, kata Alex, pihaknya juga ingin mengetahui fenomena yang terjadi dimasyarakat dan menghimpun potensi yang ada. Kemudian, GTPP akan mencari solusi dari masalah-masalah yang ada. Solusi yang timbul dalam pelaksanaan saat ini, akan coba dirumuskan untuk pelaksanaan kedepan.
“Yang coba dirumuskan saat sekarang salah satunya adalah regulasi atau kebijakan dari usulan-usulan rapat tentang solusi. Nanti akan dibentuk atau di realisasikan dalam bentuk regulasi atau kebijakan. Diantara contohnya adalah surat edaran Bupati,” kata Alex.
Kemudian yang kedua, ucap dia, solusi yang timbul dan bisa dilakukan GTPP adalah terus menyosialisasikan dan melakukan tindakan-tindakan preventif terhadap penyebaran virus. Menurutnya, saat sekarang Kabupaten Cirebon sedang melalui masa-masa penerapan sanksi kedisiplinan protokol kesehatan bagi warga yang tidak menggunakan masker.
“Setelah evaluasi ini kita masuk ke tahap lima hari kedua. Kemarin kan sanksinya masih ringan, kemudian nanti kita masuk ketahapan sanksi sedang. Kemudian yang ketiga setelah shuttel informasi sosialisasi masyarakat juga dipenuhi segala potensi maskernya mulai dibagikan secara masif, kita adakan sanksi berat,” papar Alex.
Ia menambahkan, penegakan disiplin tetap menjadi prioritas GTPP. Karena, Kecamatan-Kecamatan yang menjadi daerah zona merah terindikasi banyak terjadi pelanggaran. Masyarakat banyak yang tidak menggunakan masker sehingga akhirnya terpapar Covid-19. (Islah)