SETELAH ditutup selama kurang lebih satu tahun, Shelter Pusat Jajanan Cirebon (Pujabon) telah kembali dibuka. Pembukaan lokasi jajanan di Jalan Cipto Mangunkusumo Kota Cirebon ini sejak dua bulan lalu, tepatnya pada awal Juli 2020.
Awalnya, ada sekitar 30 pedagang di lokasi ini, namun kini hanya tersisa sekitar 20 pedagang saja. Hal itu diperparah dengan situasi pandemi Covid-19 yang menyebabkan sejumlah pedagang terpaksa harus gulung tikar.
Pengelola Shelter Pujabon, Sopian mengaku, para pedagang yang menjajakan dagangannya di tempat ini sebenarnya tidak mengalami penurunan omset. Namun, mereka hanya mengeluhkan jumlah pengunjung yang rendah saat pertama dibuka kembali pada Juli lalu.
Untuk menyiasatinya, dia menjelaskan, pihaknya dan para pedagang menjalin kerja sama dengan perusahaan ojeg online (ojol) dalam memasarkan dagangannya. “Kita bekerjasa sama dengan Grab untuk pengantaran maupun pemesanan makanan untuk mempermudah konsumen yang akan membeli produk para pedagang kami ini,” kata Sopian saat ditemui Suara Cirebon di Shelter Pujabon, Rabu (2/9/2020)
Dia mengungkapkan, untuk menarik pengunjung datang ke Shelter Pujabon, pihaknya mencoba untuk terus menjalin kerja sama dengan para pedagang dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di shalter tersebut.
“Kami coba berusaha untuk menarik minat warga supaya dapat membeli produk maupun sekadar nongkrong saja di shalter dengan cara mengajak teman, keluarga, komunitas dari pedagang itu sendiri,” paparnya.
BACA JUGA: Penyertaan Modal BPR Bank Cirebon Masih Dibahas
Pasalnya, menurut dia, sebagai pengelola dirinya tidak bisa berdiri sendiri. Selain itu, kerjasa sama yang terjalin ini pun dapat membantu para pedagang UMKM, sehingga mampu bertahan di masa pandemi seperti saat ini.
“Semoga pemerintah tetap mendukung serta memberi akses bantuan berupa promosi kepada masyarakat umum maupun instansi pemerintah kota untuk membeli maupun meramaikan Shelter Pujabon ini,” tandasnya.
Bantuan untuk PKL
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (DPKUKM) Kota Cirebon, Maharani Dewi mengungkapkan, di masa pandemi Covid-19 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon menyalurkan bantuan sebesar Rp2,4 miliar untuk membantu pedagang kaki lima (PKL).
Pasalnya, dia memaparkan, di masa pandemi Covid-19 ini sedikitnya ada lima shelter PKL di kota Cirebon yang mengalami penurunan omzet karena sepi pengunjung. Karena, lanjut Dewi, konsumen lebih memilih belanja secara online.
“Ada lima shelter PKL di Kota Cirebon yang mengalami penurunan konsumen, akibat dari pandemi Covid-19,” terang Dewi kepada Suara Cirebon saat ditemui di gedung DPRD kota Cirebon.
BACA JUGA: Baru 700 PKL yang akan Terima BLT
Untuk itu, melihat situasi ini, Pemerintah Kota Cirebon bersama Bank BRI memberikan bantuan dengan anggaran mencapai Rp2,4 miliar kepada 10.759 PKL. “Ada bantuan dari Pemerintah Kota Cirebon yang bermitra dengan BRI sebanyak Rp2,4 miliar. Terdapat 12.084 orang pelaku PKL yang diusulkan, kemudian telah diverifikasi oleh kementerian sehingga terdapat 10.759 orang yang menerima bantuan,” jelasnya. (Fikri)