KOTA CIREBON, SC- Dari 1.900 total pedagang kaki lima (PKL) yang terdaftar pada Dinas Perdagangan UMKM Kota Cirebon, baru sekitar 700 PKL yang sudah siap menerima bantuan langsung tunai (BLT) program penanggulangan dampak pandemi Covid-19 yang disalurkan Kementerian Koperasi dan UKM.
Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Cirebon, Maharani Dwi kepada Suara Cirebon, Rabu (2/9/2020).
Menurut Maharani, pengajuan penerima bantuan bukan dilakukan oleh pihak Pemerintah Kota Cirebon, melainkan dari Forum PKL Kota Cirebon. “Jadi temen-temen forum itu punya korwil atau koordinator wilayah dan korwil ini yang berkumpul dan menentukan itu. Jadi dari situ pengajuannya,” kata Rani, panggilan akrab Maharani.
Rani mengatakan, 700 orang yang telah diusulkan untuk mendapatkan bantuan tersebut, bukan diajukan pemerintah melainkan oleh pihak BRI. Hal itu karena, 700 orang tersebut merupakan nasabah BRI, dimana BRI telah menjadi mitra Kementerian Koparasi dan UKM.
“Untuk orang-orang yang diusulkan dari kami 1.759, tapi nanti yang memverifikasinya dari kementerian,” kata Rani.
Nantinya, lanjut Rani, pencarian dana bantuan tersebut langsung dikirimkan ke rekening yang telah didaftarkan masing-masing penerima. Rani berharap, bantuan tersebut lebih dimanfaatkan untuk kebutuhan bisnis bukan kebutuhan lain.
“Semoga dengan bantuan ini bisa menghidupkan kembali perkonomian di Kota Cirebon. Dan bantuan ini digunakan untuk kebutuhan bisnis bukan untuk kebutuhan konsumtif,” pungkasnya.
BACA JUGA: Pembangunan Gedung DPPKUKM Kota Cirebon Tersendat
Sementara itu berdasarkan penelusuran Suara Cirebon dari laman resmi Kementerian Koperasi dan UKM, BLT ini akan disalurkan sampai dengan bulan September 2020.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM ) Teten Masduki menyatakan, hingga saat ini bantuan Banpres Produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 2,4 juta, sudah tersalurkan sebanyak 50 persen dari target yang sudah ditentukan.
“Per hari ini, sudah 50 persen yang sudah tersalurkan. Tinggal kita bagaimana mempercepat penyaluran dan diharapkan para pelaku UMKM bisa memanfaatkan bantuan ini,” ujarnya dalam acara Karya Kreatif Indonesia yang disiarkan secara virtual, Minggu (30/8/2020) lalu.
Dia bilang, untuk tahap pertama program ini akan menyasar 9,1 juta pelaku usaha mikro dan proses pencairannya akan selesai pada bulan September. Sementara untuk target secara keseluruhan kata dia, akan diberikan ke 12 juta pelaku usaha mikro.
“Program Banpres Produktif ini sudah diluncurkan oleh pak Presiden kemarin dan ini adalah dana hibah, bukan pinjaman. Per pengusaha mikro akan diberikan dana sebesar Rp 2,4 juta dan ada 12 juta pelaku usaha mikro yang kita targetkan untuk menerima bantuan ini,” jelasnya.
Sebelumnya Teten menyebutkan bantuan BLT ini diberikan sebagai modal usaha untuk membantu para UMKM yang terkena pandemi. Namun, bantuan ini tidak diberikan ke sembarang pengusaha mikro alias mereka yang benar-benar belum mendapatkan bantuan sama sekali dari pihak perbankan (unbankable). Mengenai cara untuk mendapatkan bantuan ini, dijelaskan dia, pelaku usaha mikro bisa mendaftarkan dirinya atau mengajukan dirinya ke Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (Kadiskop UKM) Kabupaten/Kota Lalu pihak Kadiskop akan melihat data-datanya dan menentukan layak atau tidaknya calon penerima bantuan tersebut mendapatkan dana sebesar Rp 2,4 juta.
BACA JUGA: Solusi PKL, Pemkot Perbanyak Shelter
Apabila dinyatakan layak dan memenuhi persyaratan, maka pengusaha mikro akan mendapatkan langsung biaya tersebut yang dikirimkan langsung ke rekening masing-masing. “Kita berharap dengan bantuan ini para UMKM bisa bersama-sama kembali berusaha karena kemarin modal mereka digunakan untuk keperluan konsumsi keluarga,” ungkapnya. (Rivan)