KABUPATEN CIREBON, SC- Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Cirebon dalam beberapa hari terakhir, membuat sejumlah nelayan berpikir dua kali untuk melaut. Akibatnya, penghasilan mereka pun mengalami penurunan.
Nelayan Kampung Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Wandi menuturkan, hujan deras disertai angin menyebabkan Laut Cirebon dalam kondisi ektrem. Ia mengaku memilih meyandarkan perahunya, karena hasil tangkapan yang diperoleh tak seberapa.
“Musim hujan gini penghasilan saya dan temen-temen mengalami penurunan. Paling sekarang dapatnya cuma seratus ribu per hari, itu juga belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga saya, belum jajan anak-anak, istri dan biaya lainnya,” kata Wandi, saat ditemui Suara Cirebon di Muara Mundu Pesisir, Senin (2/11/2020).
Selain hasil tangkapan yang anjlok, dirinya juga mempertimbangkan risiko jika harus menerjang cuaca yang tak menentu.
“Risiko melaut di musim hujan gini besar, ya kadang tidak jadi melaut kalau anginnya kenceng. Dulu sempai ada yang terbalik perahunya, bahkan ada yang meninggal, jadi paling saya di pinggir aja mencari ikannya,” ujarnya.
Wandi menambahkan, sejumlah nelayan yang ada di Kampung Mundu Pesisir mengganti alat dari penangkap ikan menjadi nelayan rajungan. Beberapa di antaranya, memilih membuka usaha lain, seperti dagang.
“Pas musim panas itu biasanya cari ikan, tapi karena musim hujan jadi cari rajungan. Karena penghasilan saya tidak mencukupi kebutuhan keluarga, saya inginnya mencari profesi lain, seperti dagang atau usaha lain yang bisa dilakukan,” ungkapnya.
Wandi mengakui, saat ini bekerja sebagai nelayan sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Ditambah cuaca yang tidak menentu dan angin yang kencang, Wandi pun berencana untuk beralih profesi dan menjual perahunya.
“Saya sudah menawarkan perahu saya, kalau sudah laku akan ganti pekerjaan mau jadi pedagang atau apapun itu yang bisa saya lakukan. Karena selama ini, menjadi nelayan sangat banyak risikonya dibanding untungnya, apalagi cuacanya tak mendukung, ditambah harga ikan yang murah,” ujarnya.
Namun dirinya berharap, musim hujan ini dapat bersahabat dengannya. Karena, saat ini Wandi masih memerlukan usahanya sebagai nelayan untuk mencari uang, sembari menunggu perahunya terjual dan mendapatkan pekerjaan baru.
“Semoga musim hujan ini anginnya tidak terlalu kenceng, dan bisa melaut lagi seperti biasa, syukur-syukur perahu saya laku ada yang mau beli,” pungkasnya. (Yusuf)