KABUPATEN CIREBON, SC- Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon, Rudiana, menyebut kondisi ruang kelas di SMPN 1 Jamblang tidak layak digunakan kegiatan belajar mengajar (KBM). Sebab, kondisinya saat ini telah mengalami kerusakan yang cukup parah dan tidak manusiawi jika digunakan KBM. Karena itu, lanjut Rudiana, ruang-ruang kelas di SMPN 1 Jamblang itu perlu untuk segera diperbaiki.
Kondisi tersebut, menurut Rudiana, merupakan temuannya secara langsung ketika melakukan reses di daerah pemilihannya, beberapa waktu lalu. Menurutnya, dalam reses yang dilakukannya di beberapa titik, banyak aspirasi yang berhasil diserap, di antaranya terkait rehab dan penyediaan sarana prasarana di sekolah.
“Di SMPN 1 Jamblang ruang kelasnya rusak, tidak manusiawi. Gedungnya jelek, bagusan gedung SD negeri,” kata Rudiana, Senin (15/3/2021).
Ia menjelaskan, rusaknya kondisi sekolah tersebut bukan karena pandemi Covid-19. Tetapi, lantaran tidak ada sentuhan dari dinas terkait.
“Kondisinya sudah lama terjadi, namun belum ada perbaikan sama sekali,” ujarnya.
Pihak sekolah, lanjut Rudiana, tidak mampu mengeluarkan biaya sendiri, ketika sifatnya untuk penyediaan gedung kelas baru.
“Untuk pembangunan kelas baru nilai anggarannya besar. Pihak sekolah tidak mampu menganggarkan. Kalaupun menganggarkan, sifatnya hanya untuk perawatan,” katanya.
Bahkan, lanjut dia, tak hanya itu saja, ketersediaan WC-nya pun masih sangat minim. Padahal, kapasitas siswanya mencapai 700 orang, sementara ketersediaan WC-nya hanya ada lima.
“Itupun kondisinya kumuh sekali, tidak layak. Mereka meminta ada perhatian dari pemerintah daerah,” ungkapnya.
Selain SMPN 1 Jamblang, menurut Rudiana, kondisi puskesmas dan kecamatan yang ada di Dapilnya pun kondisinya cukup memprihatinkan. Di Ciwaringin misalnya, kata dia, ada usulan rehab gedung kecamatan serta sarana penunjang puskesmas.
Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan sudah melihat langsung kondisinya yang memang cukup memprihatinkan. Makanya, sambung dia, aspirasi tersebut akan diuapayakan agar bisa dieksekusi di tahun ini.
BACA JUGA: Frasa Agama Hilang, Mendiknas Diimbau Gandeng Dewan Pendidikan
Selain itu, kondisi infrastruktur jalan pun banyak mengalami kerusakan. Mengingat masih sering turun hujan. Ditambah, di tahun 2020 kemarin, minim perbaikan jalan. Masyarakat di desa, membutuhkan adanya perbaikan.
“Banyak juga yang meminta adanya ketersediaan penerangan jalan umum (PJU), perbaikan rutilahu, kemudian permasalahan KIS, hingga permasalahan PKH. Di Kecamatan Depok juga ada keluhan terkait kinerja TKSK, dimana kualitas dan kuantitas bantuan sembako menjadi sorotan,” ungkapnya.
Ia menyimpulkan, mayoritas aspirasi yang diserapnya masih berkutat pada pelayanan dasar. Maka, sebagai wakil rakyat, dirinya akan mendorong hal-hal yang prioritas untuk direalisasikan sesuai yang menjadi aspirasi masyarakat dalam reses yang dilakukannya tersebut. (Joni)