MAJALENGKA, SC- Kabupaten Majalengka menjadi salah satu dari enam daerah di Jawa Barat yang menjadi lokasi pengembangan padi varietas unggul baru (VUB) khusus, di antaranya jenis Baroma. Hal itu diungkapkan Kepala Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Priatna Sasmita usai tanam perdana demplot VUB khusus bersama Anggota Komisi IV DPR RI, H Sutrisno di Desa Jatiwangi, Kecamatan Jatiwangi, Sabtu (17/3/2021).
Menurut Supriatna, diluncurkannya varietas ini tak hanya untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, tetapi juga menjawab permasalahan kesehatan yang saat ini sedang dihadapi di Indonesia, yakni stunting. Karena VUB khusus ini juga memiliki kandungan vitamin dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Selain itu juga tentunya untuk meningkatkan produktifitas pertanian serta menambah daya saing.
”Di Jawa Barat demplot padi khusus varietas unggul ini hanya di lakukan di enam daerah, salah satunya di Kabupaten Majalengka yang diprakarsai oleh Bapak H Sutrisno, Anggota Komisi IV DPR RI,” katanya.
Pengembangan VUB khusus, demplot yang dilakukan di atas areal 10 hektar ini juga akan dilakukan dengan teknis budidaya dengan teknologi baru yang akan dibimbing langsung oleh petugas Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Seperti mulai dari tanam, pemeliharaan sampai panen nanti.
”Transfer teknologi pertanian baru ini sangat penting, saya sangat berterima kasih pada Bapak Dewan Sutrisno yang juga membawa langsung teknologi pertanian baru ini langsung pada petani,”jelasnya.
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, H Sutrisno di kesempatan yang sama mengatakan, sebagai reprentasi rakyat Kabupaten Majalengka dengan potensi pertanian yang luar biasa, dirinya terdorong untuk membantu meningkatkan produktivitas dan daya saing petani.
BACA JUGA: PDIP Wujudkan Ketahanan Pangan melalui MSP
Sehinga, kata dia, petani tidak lagi hanya menghasilkan produksi untuk kebutuhan karbohdrat, tetapi lebih bervariasi. Dirinya pun berkeinginan, ke depan petani tidak terus menoton dengan produksi pertanianya seperti selama ini yang masih menggunakan cara tanam konvensional.
”Dengan pola tanam yang diterapkan sekarang ini, serta jenis varietas baru yang semata-mata tak hanya memenuhi karbohidrat, tetapi juga cita rasa, vitamin, kesehatan ini tentunya akan memiliki daya saing, bahkan bisa ekspor nantinya,” ujarnya.
Mantan Bupati Majalengka dua perode ini berharap, para petani dapat memanfaatkan program tersebut sebaik-baiknya, termasuk teknologi baru yang akan diterapkan. “Saya berharap ini dapat dimanfaatkan sebaik-sebaiknya dan bisa dikembangkan tidak hanya petani di sini saja,” harapnya. (Dins)