Jumat, Desember 5, 2025
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik
  • Pilihan Redaksi
  • Jawa Barat
  • Nasional
  • Ngikik
  • Opini
  • Politik
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
Home Cirebon

Produksi Petani di Cirebon Anjlok, Gabahnya tak Diterima Bulog, Ini Penyebabnya

by Admin
Kamis, 15 April 2021
in Cirebon
Reading Time: 3 mins read
A A
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

DINAS Pertanian Kabupaten Cirebon memastikan penyebab menurunnya produksi padi di musim pada masa panen kali ini disebabkan hama kresek. Tak tanggung-tanggug, hama yang disebabkan  bakteri Xanthomonas Oryzae itu mengakibatkan kerusakan tanaman dan menurunkan hasil produksi tanaman padi hingga separuh dari biasanya. Hal itu dikemukakan, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Wasman, kepada Suara Cirebon, Rabu (14/4/2021).

Wasman mencontohkan, satu hektare lahan pertanian padi bisa menghasilkan 7 hingga 8 ton gabah, namun akibat serangan hama kresek kini rata-rata per hektar produksinya berkisar kurang lebih hanya 4 ton saja. Hal itu pula yang menjadi penyebab menurunnya harga jual gabah, yang saat ini berada di bawah harga peraturan pemerintah (HPP).

Ia menjelaskan, saat ini Kabupaten Cirebon mempunyai realisasi tanam dari Oktober sampai Maret seluas 46.999 ha atau hampir 47 ribu hektare. Jumlah tersebut akan panen mulai dari Januari hingga Juni mendatang.

“Kita sedang melakukan panen raya dari Januari, Februari, dan Maret. Yang sudah dipanen sampai saat ini adalah 36.792 hektare. Jadi kalau sampai ke Juni, kita masih punya sisa 10.147 hektare, jadi sekarang ini lagi panen raya di Kabupaten Cirebon itu,” ungkap Wasman.

Menurut Wasman, meskipun masih dalam kategori produksi bagus secara kuantitas. Namun secara kualitas, pada panen rendengan atau musim penghujan, tanaman padi terganggu hama kresek.

“Penyakit kresek itu tanaman padi yang daunnya mengering seperti terbakar. Sama kadar air, jadi kadar air gabah pada saat panen rendengan itu tinggi,” katanya.

Terkait harga, menurut Wasman, yang ada di petani saat ini memang di bawah harga peraturan pemerintah (HPP). HPP untuk gabah kering panen Rp4.200 per kilogram (kg), akan tetapi harga tersebut harus memenuhi syarat kualitas gabahnya. Seperti kadar air yang ada pada tiap butir gabah maksimal 25 persen dan kotoran atau kadar hampa maksimal 10 persen.

“Di lapangan karena memang cuaca banyak hujan sehingga kadar air itu lebih dari 25 persen dan kadar hampa juga lebih dari 10 persen. Tentu itu mempengaruhi HPP, itu yang disampaikan sama Bulog. Itu namanya rafaksi harga, boleh 42 tapi syaratnya seperti tadi,” paparnya.

BACA JUGA: Surplus, Bupati Cirebon Tolak Impor Beras

Sedangkan, lanjut dia, untul gabah kering giling Rp5.300 dengan kadar air harus 14 persen untuk bisa diterima Bulog.

“Jadi yang punya kewenangan pengamanan harga itu adalah Bulog. Kalau Dinas Pertanian mengawal budidaya, bagaimana menghasilkan produksi yang bagus dan kualitasnya yang bagus. Berarti harus dikawal teknologi budidayanya,” ujarnya.

Wasman memastikan, tidak ada oknum yang memainkan harga gabah. Permasalahannya, kata dia, hanya ada pada rantai tata niaga saja. Rantai tata niaga, dari petani sampai ke pasar, dari petani sampai ke Bulog. Namun, disamping itu, ada rantai-rantai tataniaga yang seperti tengkulak yang juga memiliki peran penting terhadap kesetabilan harga gabah.

“Kita tidak punya kewenangan untuk mencegah itu rantai tata niaga. Karena itu kan transaksi jual beli antara produsen dengan konsumen. Mereka suka begitu, jadi mematok harga rendah. Nah, sebetulnya kita sampaikan kepada petani jangan sama tengkulak, kan kalau tengkulak itu masuknya ke black market kan begitu, pasar gelap karena tidak ada di rantai,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia menyarankan para petani untuk menjual gabah kepada mitra Bulog. Sebab, banyak tempat penggilingan padi yang menjadi mitra Bulog. Terlebih jika ada harga jual gabah yang terlalu rendah dari HPP, para petani atau siapapun bisa langsung melaporkannya ke pihak terkait.

“Petani atau siapapun bisa menghubungi Dinas Pertanian atau penyuluh Dinas Pertanian yang berada di UPTD. Nanti dikontak ke Bulog, kan tim sergap itu Dinas Pertanian, Bulog, sama Kodim,” tegasya.

BACA JUGA: Impor Beras Berpotensi Hilangkan Lahan Pertanian

Ia mengimbau, ketika hendak melakukan panen, petani diharapkan melakukannya pada saat daun bendera yang ada pada tanaman padi masih dalam kondisi berwarna hijau.

“Kalau mengering seperti terbakar itu kena penyakit kresek, jadi proses fotosintesisnya tidak sempurna. Pada saat proses fotosintesis itu waktunya pengisian bulir padi,” pungkasnya. (Joni)

Tags: CirebonDinas Pertanian Kabupaten CirebonKabupaten CirebonPanen RayaPemkab CirebonPetaniPetani CirebonSuara CirebonWasman

Admin

Berita Terkait

Cirebon

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Cirebon

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

by Islahuddin
Jumat, 5 Desember 2025
Berita Utama

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

by Muhammad Surya
Jumat, 5 Desember 2025
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest

6 Cara Mengatasi Komputer No Signal, Gampang Banget

Selasa, 17 Januari 2023

Tembuluk Biji Kelapa Muda Ternyata Bisa Turunkan Kadar Gula, Obat Kencing Manis atau Diabetes

Jumat, 5 Mei 2023

Tempat Beli Durian di Majalengka, Panduan Lengkap, Lokasi, Harga, dan Varietas Unggulan

Sabtu, 28 Desember 2024

Miraclein, Februari 2023 Penuh Keajaiban, Terjadi Setiap 823 Tahun, Beruntung Kita Mengalaminya

Selasa, 24 Januari 2023

Forum OSIS Jabar Gelar FOJB X Reduction

Banjir di Cirebon, Pebedilan, Pangenan, dan Gebang Tergenang, 1.300 Warga Desa Melakasari Mengungsi

LINK TAYANGAN ULANG Preman Pensiun 7 Episode 43, Agus dan Yayat Intai Penghianat, HP Ajun Dijambret Oo

Dijerat Dugaan Kasus Pajak, Jubir Paslon AMIN Ditangkap Kejaksaan

Banyak Sarpras Sekolah di Kota Cirebon Tidak Memenuhi Standar

Jumat, 5 Desember 2025

Dorong Penguatan Peran PPID, Pemkab Cirebon Target Pertahankan Predikat Kabupaten Informatif

Jumat, 5 Desember 2025

Empat RW di Kota Cirebon Tergenang Banjir Rob

Jumat, 5 Desember 2025

Arus Kendaraan Nataru Diprediksi Melonjak 7 persen

Jumat, 5 Desember 2025
Currently Playing

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

USAHA JUALAN ANEKA BUBUR, OZET PER HARI TEMBUS RP.3 JUTA

00:03:19

MENGINTIP PRODUKSI BOTOK ROTI, LARIS MANIS SAAT RAMADAN, OMZET HITUNG SENDIRI...!!

00:09:53

TUKAR SAMPAH JADI EMAS DI BANK SAMPAH DEWI SRI CIREBON

00:12:45

PELUANG USAHA, BUKA TOKO BAKO TINGWEK, MODAL AWAL 700 RIBU, BISA BELI RUMAH 700 JUTA DAN UMROH

00:14:51

Tanam Mangrove untuk Cegah Abrasi, Penghasilan Meningkat hingga Rp.1 Milar dan Jadi Desa Wisata

00:08:44

HASILKAN PUNDI-PUNDI RUPIAH, NIAT AWAL LESTARIKAN BUDAYA CIREBON

00:07:00

AWALNYA COBA-COBA, KINI SUKSES TANAM SORGUM 2 HEKTAR DI LAHAN KURANG PRODUKTIF

00:08:51

Ikuti kami

Kategori

  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

Jaringan

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Tems of Service
  • Privacy Policy
  • Info Iklan
  • Kontak

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Cirebon
  • Indramayu
  • Majalengka
  • Kuningan
  • Jawa Barat
  • Olahraga
  • Nasional
  • Hiburan
  • Politik
  • Ngikik

© 2024 Suara Cirebon - Berita Cirebon terkini hari ini.

Exit mobile version