MAJALENGKA, SC- Petani di Kabupaten Majalengka berharap ketersediaan pupuk bersubsidi musim tanam kedua tahun ini tidak seperti musim tanam sebelumya. Mereka meminta ketersediaan pupuk, terutama yang disubsidi oleh pemerintah di wilayahnya tidak lagi menjadi permasalahan.
“Kami berharap musim tanam kali ini petani lebih mudah mendapatkan pupuk bersubsidi, tidak sulit seperti masa tanam pertama kemarin,” ujar Engkos petani di Desa Baribis Kecamatan Cigasong, Minggu (25/4/2021).
Ia mengatakan pendapatan petani sangat tergantung pada pupuk bersubsidi tersebut, namun selama ini petani sering mengalami kesulitan untuk mendapatkannya karena jumlahnya terkadang tak memadai.
Apalagi ditambah pula dengan persyaratan lainnya, seperti harus memiliki Kartu Tani. “Dan di lapangan pada masa tanam kemarin, yang memiliki Kartu Tani juga tidak Ada jaminan bisa mendapat pupuk dengan mudah,” ucapnya.
Menurut dua, keberadaan pupuk bersubsidi sangat diperlukan petani. Bila tidak menggunakan pupuk bersubsidi, pendapatan petani akan sangat minim, apalagi kalau hasil panennya kurang bagus, karena pada saat panel harga gabah biasanya malah turun.
“Seperti yang terjadi pada musim tanam pertama lalu, petani beli pupuk non subsidi Rp 6.000 per kilogram,sedangkan gabah hanya dihargai Rp375.000 per kuintal,” ungkapnya.
BACA JUGA: Pupuk Bersubsidi di Majalengka Diklaim Aman
Harapan yang sama disampaikan oleh Wanta. Petani di Kelurahan Cicurug, Kecamatan Majalengka ini mengatakan, pada saat musim tanam petani kerapkali dihadapkan pada persoalan ketersediaan pupuk. Kalaupun ada harganya terkadang sudah naik dan jumlahnya tidak sesuai dengan kebutuhan lahan.
Menurutnya, kebijakan pupuk bersubsidi oleh pemerintah dirasa belum menguntungkan petani penggarap maupun petani yang memiliki lahan sedikit.
Pupuk bersubsidi lebih banyak dinikmati oleh pemilik lahan pertanian yang luas karena memiliki uang untuk membeli pupuk yang jumlahnya terbatas.
“Seringkali ketika akan membeli pupuk, barangnya sudah tidak tersedia dengan berbagai alasan. Mudah-mudahan hal semacam itu tidak lagi terjadi pada musim tanam sekarang,” harapnya. (Dins)