KOTA CIREBON, SC- Pemerintah pusat hingga daerah sudah merencanakan mulai Juli nanti akan melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Meski telah ditetapkan, namun hingga kini kegiatan PTM tersebut masih belum ada kepastian.
Terkait kondisi tersebut, elemen masyarakat dari berbagai lembaga swadaya masyarakat di Kota dan Kabupaten Cirebon melakukan aksi jalan kaki jarak jauh atau long march dari Cirebon menuju Jakarta.
Juru Bicara Persatuan Ormas, OKP, LSM Kota dan Kabupaten Cirebon, Reno Sukriono mengatakan, meski sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi alternatif pembelajaran bagi setiap sekolah ditengah pandemi Covid-19, karena dikhawatirkan sekolah menjadi salah satu sektor yang terdampak dan menjadi klaster baru, namun ada efek negatif lain yang timbul.
BACA JUGA: Hibah Lahan UGJ Tak Bisa Dilanjut
Menurut Reno, PJJ atau pembelajaran berbasis online yang sudah berjalan satu tahun, dinilai menimbulkan segi negatif kepada anak. Terlebih pihaknya mendapat desakan dari masyarakat agar pemerintah segera memberlakukan pembelajaran tatap muka.
“Kami melaksanakan niat baik yakni menyampaikan kepada Presiden RI tentang betapa pentingnya pendidikan tatap muka,” kata Reno Sukriono kepada beberapa wartawan, Rabu (28/4/2021).
Disampaikan Reno, aksi jalan kaki ini, bentuk kepedulian mereka terhadap dunia pendidikan dalam rangka mendesak presiden untuk memhentikan sistem PJJ.
“Maka perwakilan dari LSM, Ormas, OKP dan elemen masyarakat lainnya mengutus kurang lebih sebelas orang yang nanti akan long march dari Cirebon ke Istana Presiden untuk mendesak Jokowi membuka PTM,” jelas Reno.
Masih dikatakan Reno, titik pemberangkatan long marc dimulai dari perbatasan Cirebon-Indramayu. “Saat ini, kita menyampaikan petisi dulu kepada Wali Kota dan Bupati Cirebon, setelah itu, berangkat,” tandasnya.
BACA JUGA: Wagub Jabar Mengelak Soal Pendopo Bupati Cirebon
Sementara itu, di tempat yang sama Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Cirebon Dr Irawan Wahyono MPd, menyambut baik gerakan long march.
“PTM ini kebijakannya di pusat, kami daerah hanya mengikuti. Secara kesiapan dan konseptual kami sudah matang untuk PTM,” kata Irawan. (Surya)