KABUPATEN CIREBON, SC- Lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi di Kabupaten Cirebon. Sebanyak 35 dari 40 kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon kini berstatus zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19. Ruang perawatan di dua rumah sakit (RS) milik Pemkab Cirebon yakni RSUD Arjawinangun dan RSUD Waled pun telah dipenuhi pasien Covid-19.
Terkait hal itu, Bupati Cirebon, H Imron tak bosan mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di segala aktivitasnya. Hal tersebut dikemukakan Imron di sela-sela kunjungan kerjanya di Desa Tonjong, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Selasa (22/6/2021).
Ia tidak memungkiri di Kabupaten Cirebon terjadi lonjakan kasus Covid-19. Namun, menurut Imron, kasus Covid-19 di Kecamatan Pasaleman merupakan yang terendah dari kecamatan lainnya.
“Tapi di Kecamatan Pasaleman ini yang paling rendah (se-Kabupaten Cirebon), yang oranye (kuning, red) satu-satunya,” kata Imron.
Sementara itu, Wakil Bupati Cirebon, H Wahyu Tjiptaningsih menambahkan, upaya pemerintah dalam memutus penyebaran penyakit yang disebabkan virus Sar-Cov-2 tersebut terus dilakukan, seperti dengan masih berjalannya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Di setiap kecamatan dan desa-desa pun, lanjut Wabup, telah disediakan tempat isolasi. Namun, biasanya warga yang terpapar Covid-19 cenderung lebih memilih isolasi mandiri (isoman) di rumahnya.
“Mereka lebih nyaman juga kalau isoman itu di rumah sendiri. Oleh karenanya, jangan sampai juga kendor masyarakat dengan adanya 35 kecamatan yang merah ini. Kita harapkan supaya kedepan bisa lebih berkurang lagi,” kata Ayu, sapaan akrab Wahyu Tjiptaningsih.
Ia menambahkan, saat ini Pemkab Cirebon telah menambah ruang tempat isolasi sebanyak 30 bed (tempat tidur) di RS Waled dan 70 bed di RS Arjawinangun.
“Kalau tempat isolasi di Geronggong sudah tidak digunakan. Mudah-mudahan ini bisa mengcover masyarakat yang terkena Covid-19,” ujarnya.
BACA JUGA: Polresta Cirebon Lakukan Penyekatan Jalan di Sumber
Lebih lanjut Ayu mengaku, setiap kali melakukan kunjungan kerja di kecamatan maupun desa, tak lupa dirinya selalu mengimbau pemerintah setempat untuk mengingatkan masyarakat agar patuh terhadap prokes.
“Lagi-lagi kalau kita kunjungan ke desa-desa, kita sampaikan kepada camat begitupun kepada kuwu-kuwu, kemudian kepada ibu-ibu PKK, kita sampaikan mereka untuk tetap menyosialisasikan kepada masyarakat agar jangan kendor juga untuk menerapkan prokes,” pungkasnya. (Joni)