CIREBON, SC- Kelahiran Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Cirebon (UISSI), hasil transformasi dari Instuitut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon nantinya diharapkan dapat mempercepat literasi digital di kalangan pendidikan Islam.
Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani pada Workshop Persiapan Statuta dan Ortaker UISSI di Bekasi belum lama ini.
Dikatakan Dhani sapaan akrabnya, kemampuan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk mengkomunikasikan konten/informasi dengan kecakapan kognitif dan teknikal biasa dikenal dengan literasi digital sangat penting bagi siapa saja yang hidup di abad ini.
Dhani juga menerangkan digital literasi lebih cenderung pada hal-hal yang berkaitan dengan keterampilan teknis dan berfokus pada aspek kognitif serta sosial emosional dalam dunia dan lingkungan digital.
“UISSI menjadi central of excellence, menjawab tantangan Pendidikan Islam dan menjadi distingtif di antara 59 PTKIN yang saat ini dimiliki oleh Kementerian Agama,” tegas Dhani.
Dhani berharap, untuk mengawali UISSI dapat menyasar madrasah-madrasah di 34 provinsi sebagai calon mahasiswa pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini.
‘’Kita harus menyapa madarasah untuk memberikan semacam glorifikasi tentang kesuksesan menata, merancang masa depan dan lebih adaptif dengan teknologi terkini,” katanya.
Sementara itu, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang didampingi Ketua Tim Taskforce UISSI Ditjen Pendidikan Islam, Mahrus El-Mawa mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada Kementerian Agama yang telah memberikan kepercayaan IAIN Cirebon menjadi cikal bakal Universitas Siber Indonesia.
“Civitas akademika IAIN Cirebon siap berkomitmen mensukseskan program strategis ini untuk meningkatkan kualitas anak bangsa agar terbuka akses seluas-luasnya dalam kajian Islamic Studies,” kata Sumanta.
BACA JUGA: 61.295 Guru PAI Belum S1, Tahun 2021 Ini UISSI Optimis Buka PJJ Prodi PAI
Saat ini, masih kata Sumanta, IAIN Cirebon memiliki 11.431 mahasiswa yang tersebar di 4 fakultas, yaitu Tarbiyah dan Kependidikan, Syariah dan Ekonomi, Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, serta Fakultas Pascasarjana.
Sementara ada 507 mahasiswa magister (S2) dan 82 mahasiswa program doktor (S3). Enam prodi S1 terakreditasi A (unggul), yaitu PAI, TIPS, PBA, SKI, Filsafat Agama dan Hukum Keluarga.
Turut hadir dalam workshop, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof. Dr. Suyitno, M.Ag, Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Ruchman Basori, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama M. Adib Abdushomad, Kasubbag Tata Usaha M. Aziz Hakim dan sejumlah pejabat eselon III dan IV lainnya serta JFU. (Yusuf/Rls)