KABUPATEN CIREBON, SC- Sudah berjalan satu bulan lamanya Kabupaten Cirebon menghadapi musim hujan, beruntungnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, telah melakukan tindakan preventif untuk mengantisipasi bahaya hidrometeorologi.
“Pasalnya, dalam musim penghujan kedua 2021 ini diperkirakan akan terjadi bencana longsor, puting beliung, banjir, dan bahkan banjir bandang,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Cirebon, Alex, belum lama ini.
Menurut Alex, bersamaan surat edaran Bupati Cirebon H. Imron Rosyadi berkenaan persiapan atau antisipasi bahaya bencana alam, pihaknya telah lakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Di dalam surat tersebut terdapat berbagai macam langkah yang disiapkan untuk tindakan preventif atau tindakan pencegahan supaya tidak terjadi risiko bencana. Salah satunya kami, sosialisasikan kepada masyarakat tindakan preventif yang kita lakukan dalam mitigasi nonstruktural,” jelas Alex.
Kemudian, lanjutnya, terkait dengan langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Cirebon, yang pertama tentunya mapping potensi rawan bencana. Mulai dari kejadian-kejadian pada saat tahun sebelumnya, entah dalam bentuk lokasi-lokasi yang bisa terjadi maupun yang dikhawatirkan.
Tak hanya itu, BPBD kini sedang merintis suatu sistem analisis prediksi bencana. Sistem analisis ini nantinya, proses analisisnya, cukup data berdasarkan sumber pertama dari digital, dan sumber kedua manual, yaitu dari fenomena alam yang terjadi pada saat itu.
“Apabila itu bisa terbangun maka kita bisa memberitahukan kepada masyarakat terkait dengan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghadapi kondisi hal yang terjadi di hari H-nya,” ujarnya.
BACA JUGA: Jelang Musim Hujan, Warga Diminta Tingkatan Kewaspadaan
Dengan begitu, imbuhnya, potensi sumber daya manusianya maupun sumber daya lainnya, seperti peralatan kemudian bahan yang bisa dilakukan dan dipersiapkan untuk antisipasi. Yang tentunya, ini juga hal ini didukung dengan adanya desa tangguh bencana di beberapa titik sebagai sarana sosialisasi dan edukasi BPBD.
“Dibangunnya desa-desa tangguh bencana di beberapa spot dan kita masuk ke sana untuk sosialisasi dan edukasi, yang mana setiap titik tersebut bisa menjadi suatu gambaran bahwa di desa-desa tersebut bisa menghadapi bencana,” pungkasnya. (Sarrah)