KOTA CIREBON, SC- Menjelang musim penghujan seluruh warga Kota Cirebon diminta meningkatkan kewaspadaan. Selain waspada, tindakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana juga perlu dilakukan. Hal itu disampaikan Wali Kota Cirebon, H Nashrudin Azis dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi saat Apel Gabungan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi 2021/2022 di lapangan Balai Kota Cirebon, Rabu (29/9/2021).
“Berdasarkan press release dari BMKG menyebutkan awal musim di Jabar diprakirakan terjadi September dan di Kota Cirebon pada Oktober-November,” kata Azis.
Sedangkan puncak musim hujan diprakirakan terjadi Januari 2022, Azis meminta warga Kota Cirebon waspada. Sebab, hasil kajian selama tiga tahun kemarin banjir melanda di awal tahun.
Seperti terjadi di RW 06 Suradinaya, Kelurahan Pekiringan pada Maret 2018, banjir di kawasan Kecamatan Harjamukti dan Kecamatan Lemahwungkuk pada Januari-Februari 2020, serta banjir di Kelurahan Kalijaga yang baru terjadi di akhir Maret 2021. Kejadian tersebut berdampak pada sekitar 12 ribu penduduk yang berada di sekitar area banjir.
“Untuk itu masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir dan tanah longsor untuk meningkatkan kewaspadaan menjelang puncak musim penghujan,” kata Azis.
Terlebih curah hujan pada musim penghujan kali ini, sambung Azis, lebih tinggi daripada sebelumnya.
“Perlu pula dilakukan tindakan antisipasi bencana bersama-sama, melakukan normalisasi sungai dan kali, memperbaiki drainase, memantau debit air sungai dan kali serta melakukan pembersihan sungai dari sampah dengan kegiatan kerja bakti,” kata Azis.
Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menjelaskan Pemerintah Kota Cirebon bersama-sama dengan TNI/Polri dan instansi terkait lainnya akan melakukan kerja bakti dengan membersikan drainase dan normalisasi saluran.
“Tindakan ini untuk mengantisipasi terjadinya bencana di musim penghujan,” kata Agus.
Pada kesempatan itu Agus juga meminta agar tidak terjadi delay atau waktu tunggu yang sama saat terjadi kebencanaan.
“Begitu ada informasi bencana, teman-teman BPBD bisa meluncur ke lokasi,” ujarnya.
Namun Agus juga yakin personel BPBD Kota Cirebon sudah tangguh dan teruji. Sehingga mereka selalu siap menolong setiap terjadi kejadian kebencanaan.
Selain kesiapan personel, kesiapan sarana dan prasarana hingga logistik juga harus dilakukan BPBD Kota Cirebon. Untuk kesiapan sarana dan prasarana dapat dilakukan bekerja sama dengan TNI/Polri. Sedangkan untuk logistik juga telah disiapkan.
“Kalau kurang, kita support. Kita upayakan dari berbagai sumber daya lainnya,” kata Agus.
Mrnurutnya, titik rawan banjir di Kota Cirebon di antaranya Jalan Ciptomangunkusumo, Jalan Terusan Pemuda, dan Kalijaga. Sedangkan rawan longsor berpotensi terjadi di Kelurahan Larangan.
BACA JUGA: Kawasan Pesisir Kota Cirebon Rawan Bencana
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Khaerul Bahtiar menjelaskan apel ini sebagai wujud kesiapan BPBD dan instansi terkait lainnya menghadapi bencana hidrometeorologi di Kota Cirebon.
“Memasuki musim penghujan perlu kewaspadaan secara khusus. Terlebih berdasarkan informasi dari BMKG, curah hujan tahun ini diprakirakan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Sehingga kewaspadaan perlu ditingkatkan” kata Khaerul
Untuk sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BPBD Kota Cirebon, menurut Khaerul, sudah siap dan layak untuk digunakan. Jika dianggap kurang, pihaknya telah berkoordinasi dengan Polres Cirebon Kota dan TNI untuk kesiapan sarana dan prasarana yang mereka miliki. (Surya)