KUNINGAN, SC- Kementrian Kesehatan RI memberikan apresiasi kepada 15 perusahaan garmen, perkebunan dan perindustrian untuk Gerakan Pekerja Perempuan Sehat dan Produktif (GP2SP).
Dinas Kesehatan Kuningan salah satu dinas yang dianugerahi penghargaan sebagai Pembina di tingkat kabupaten, dan PT. Zebra Asaba Industries (ZAI) adalah salah satu dari 15 perusahaan yang layak dan mendapat penghargaan tersebut.
“Penghargaan ini menjadi penyemangat kami di tengah lelahnya berjuang menanggulangi Covid 19. Ini membuktikan, bahwa di tengah keterpurukan, kami masih bisa berprestasi dan tetap konsen akan program-program kesehatan lainnya.
Terimakasih kepada seluruh jajaran Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang telah mewujudkan prestasi ini,” papar Kepala Dinas Kesehatan, dr.Hj.Susi Lusiyanti, Minggu (5/12).
Pemberian Penghargaan Mitra Bhakti Husada tersebut, menurut dr. Susi, merupakan apresiasi yang diberikan Kementerian Kesehatan kepada mitra yang sudah berperan dalam memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja, dan merupakan rangkaian kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN)ke-57 tahun 2021.
“Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif atau yang disingkat GP2SP, merupakan upaya dari pemerintah, masyarakat, maupun pemberi kerja dan serikat pekerja untuk menggalang dan berperan serta guna meningkatkan kepedulian dan mewujudkan upaya perbaikan kesehatan pekerja perempuan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas generasi penerus,” paparnya.
Pekerja Indonesia usia produktif mempunyai berbagai permasalahan kesehatan. Hal itu berdasarkan hasil riskesdas tahun 2013 lalu, bahwa Indonesia masih dihadapkan pada masalah gizi yang ditandai dengan masih tingginya angka kekurangan Energy Protein Kronik (KEK) dan anemia gizi besi serta adanya kecenderungan meningkatnya kelebihan berat badan.
Kegiatan GP2SP tersebut diarahkan pada pelayanan kesehatan reproduksi pekerja/buruh perempuan yang hamil, deteksi dini penyakit tidak menular pada pekerja perempuan, pemenuhan kecukupan gizi pekerja perempuan yang hamil dan menyusui, peningkatan pemberian ASI selama waktu kerja dan pengendalian lingkungan bagi pekerja perempuan beresiko.
Seperti diketahui, paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan jangka panjang yang mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri melalui pemahaman perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari dan upaya mencegah penyakit.
BACA JUGA: Kenaikan Dana Kompensasi Air Kabupaten Kuningan Belum Signifikan
Kelanjutan dalam Milennium Development Goals (MDGs) untuk bidang kesehatan adalah menjamin kehidupan sehat dan baik untuk semua orang di segala usia, saat ini dilanjutkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Rencana Strategis RPJMN 2015 s.d 2019 di Kementrian Kesehatan meliputi Peningkatan status kesehatan ibu, bayi, balita remaja, usia produktif, dan lanjut usia, pengendalian beban ganda penyakit, peningkatan akses air masyarakat pada pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas. (Nung Kh)