MAJALENGKA, SC- Hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Majalengka dalam satu pekan terakhir menyebabkan sejumlah aliran sungai meluap. Akibatnya, ratusan hektar lahan pertanian yang baru ditanami, terutama di wilayah utara Kabupaten Majalengka sempat terendam.
Areal persawahan yang terendam akibat meluapnya air sungai di antaranya, terjadi di wilayah Kecamatan Ligung. Hektaran lahan pertanian yang tersebar di sejumlah desa di wilayah tersebut terendam cukup lama akibat meluapnya Sungai Cikamangi, Sabtu (4/12/2021).
Menurut keterangan warga, air Sungai Cimanggi meluap setelah hujan deras yang terjadi sejak siang hingga malam hari. Luapan air sungai yang hampir setiap musim hujan terjadi meluber sehingga menggenangi areal persawahan milik warga di beberapa desa.
“Akibat hujan yang mengguyur hingga berjam-jam mengakibatkan banjir di beberapa tempat, terutama areal pertanian,” kata Nono warga Desa Sukawera Kecamatan Ligung.
Banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Cikamangi sudah menjadi hal yang biasa bagi warga. Pasalnya, kata Nono, banjir hampir selalu terjadi setiap musim penghujan. Kondisi tersebut disebabkan oleh pendangkalan sungai yang membutuhkan perhatian pemerintah dalam penanganannya.
“Sepanjang belum dilakukan normalisasi pada aliran sungai, maka dapat dipastikan banjir akan terus berulang setiap tahunnya. Dan bukan hanya desa ini saja yang kena imbasnya tetapi juga desa-desa sekitar, seperti Desa Leuwenghapit,” jelasnya.
Menurut Nono, tahun lalu banjir juga melanda sejumlah desa di wilayah Kecamatan Ligung akibat meluapnya Sungai Cikamangi. Bahkan, kata dia,banjir yang terjadi tahun lalu tak hanya merendam areal persawahan, tetapi juga perkampungan. Warga di sejumlah desa juga terpaksa mengungsi karena ketinggian air waktu itu sudah lebih dari satu meter.
”Waktu kejadiannya juga Desember, mudah-mudahan tahun ini banjir jangan sampai masuk ke permukiman seperti tahun lalu,” harapnya.
Nono berharap pemerintah melakukan normalisasi pada aliran Sungai Cikamangi yang setiap musim hujan selalu banjir. “Kalau lahan pertanian sering terendam, tanaman jadi rusak sehingga hasil panen jadi tidak bagus, kalau begini terus bagaimana kami bisa sejahtera,” ujarnya.
BACA JUGA: Puluhan Rumah Warga Jatitujuh Majalengka Terancam Abrasi
Tak hanya Nono, warga lainnya juga berharap untuk dilakukan normalisasi pada aliran sungai Cikamangi. Pasalnya setiap tahunnya genangan air yang berasal dari Sungai Cikamangi makin meluas. Luapan air sungai saat musim hujan dalam beberapa tahun terakhir bukan hanya merendam areal pertanian, tetapi sudah masuk ke daerah perkampungan.
”Mudah-mudahan pemerintah secepatnya melakukan pengerukan pada Sungai Cikamangi, supaya warga tidak kuatir lagi,” harap Eneng, warga lainnya.
Ancaman banjir pada areal pertanian juga terjadi di wilayah utara lainnya, seperti Kecamatan Kertajati dan Jatitujuh. Pendangkalan menyebabkan ratusan hektar lahan pertanian di dua wilayah tersebut rentan terendam akibat meluapnya air Sungai Cibuaya.(Dins)