KABUPATEN CIREBON, SC- Pembongkaran Pasar Jungjang yang dilakukan pihak yang ditunjuk pengembang mendapat tentangan dari para pedagang. Para pedagang berupaya menghalangi laju alat berat yang digunakan dalam melakukan pembongkaran. Akibatnya, terjadi kericuhan antara para pedagang yang berupaya menghalangi aksi pembongkaran dengan sejumlah pihak yang melakukan pengamanan operator alat berat.
Video ricuh yang diduga terjadi di area Pasar Jungjang, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon itu bahkan sempat beredar luas di grup percakapan WhatsApp. Di dalam video tersebut, tampak sekelompok warga yang diduga merupakan pedagang pasar setempat terlibat adu mulut dengan dengan kelompok lainnya, yakni pihak yang diduga kuat akan mengeksekusi pembongkaran pasar menggunakan alat berat berupa excavator.
Dalam video tersebut, para pedagang berusaha menghadang dan menggagalkan eskavator melakukan pembongkaran. Informasi yang terhimpun, kondisi tersebut membuat suasana sempat memanas bahkan hingga terjadi adu fisik.
Sekretaris Umum (Sekum) Himpunan Pedagang Pasar (HIMPPAS) Jungjang, Aden Deni, membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, keributan bermula dari datangnya eskavator sekitar pukul 17.00 WIB dan akan melakukan pembongkaran Pasar Jungjang.
Menurut Deni, pihak yang akan mengeksekusi pembongkaran menggunakan alat berat tersebut bukanlah pihak pengembang. Melainkan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat atau Organisasi Kemasyarakatan yang mengaku sudah mendapat SPK pembongkaran Pasar Jungjang.
Hal tersebut, kata Deni, spontan membuat para pedagang mempertanyakan pengakuan dari pihak lain tersebut. Karena itu, para pedagang pun berusaha sekuat tenaga mempertahankan kios dan los mereka. Dari adu mulut, suasana ricuh sempat memanas hingga terjadi adu fisik.
“Iya ricuh, ada tiga orang yang mengalami luka ringan,” kata Deni.
Beruntung, aksi tersebut tidak sampai berlanjut dan dapat diredam pihak keamanan setempat. Kedua belah pihak kemudian melanjutkannya dengan berdialog di kantor desa setempat. Hingga pukul 19.45 WIB, lanjut Deni, adu argumen antara kedua belah pihak masih berlangsung di kantor desa tersebut. Sementara sebagian pedagang lainnya masih menduduki lokasi yang akan ratakan dengan alat berat tersebut.
“Ini kan aneh, kok pihak lain yang akan melakukan pembongkaran. Para pedagang akan tetap berjaga malam ini, siaga,” paparnya.
BACA JUGA: Pedagang Pasar Jungjang Geruduk Polsek Arjawinangun
Sementara itu, salah seorang pedagang yang tidak sempat menyebutkan namanya, mengaku kecewa dengan tindakan tersebut. Ia juga mengaku tidak habis pikir dengan adanya eksekusi pembongkaran yang melibatkan pihak lain alias bukan pengembang pasar.
“Coba pikir saja, masak yang akan membongkar pasar pihak lain, ini kan aneh,” ujarnya singkat.
Informasi yang dihimpun Sura Cirebon menyebut, mobil ambulas milik PMI Kabupaten Cirebon disiagakan di lokasi demi mengantisipasi hal-hal darurat yang mungkin terjadi. (Islah)