KABUPATEN CIREBON, SC- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cirebon berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda) setempat memetakan masalah dan kebutuhan masyarakat. Sehingga, keluhan seperti jalan rusak hingga soal sampah tak lagi ada di masyarakat.
Hal itu dikemukakan anggota DPRD Kabupaten Cirebon, H. Mustofa banyaknya keluhan masyarakat di daerah pemilihan (dapil)-nya, terutama terkait penanganan sampah dan jalan rusak.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan itu menyebut, banyaknya aspirasi yang disampaikan masyarakat tersebut, menunjukkan pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kabupaten Cirebon masih sangat banyak.
“Pemerintah harus bisa hadir di tengah masyarakat memberi solusi dengan berbagai upaya. Pemerintah juga harus bisa memetakan masalah dan kebutuhan yang ada di masyarakat,” kata Mustofa.
Khususnya, lanjut Mustofa, yang berkaitan dengan kebutuhan umum, seperti perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak. Menurutnya, kedua infrastruktur itu harus mulus dan tidak membahayakan pengguna jalan dengan kondisi jalan berlubang.
“Ini yang kerap kali disoal masyarakat. Kemudian, penerangan jalan umum (PJU) yang belum merata. Ini juga sangat dibutuhkan saat malam hari,” kata pria yang akrab disapa Jimus ini.
Menurutnya, ruas jalan Kabupaten Cirebon masih banyak yang gelap gulita. Kemudian yang paling banyak disentil masyarakat selain dua poin tadi, adalah soal banjir. Diakuinya, banyak sebab yang mengakibatkan banjir di Kabupaten Cirebon.
“Salah satunya, tidak pernah dilakukan normalisasi sungai. Kemudian akibat di atas saluran air banyak didirikan bangunan liar, bahkan hingga di bibir sungai. Yang seperti ini harus ditindak oleh pemerintah daerah,” kata Jimus.
BACA JUGA: DPRD Kabupaten Cirebon Dorong Kuwu Libatkan Masyarakat
Pria yang pernah menjabat Ketua DPRD Kabupaten Cirebon itu mengatakan, dari hasil reses yang dilakukannya beberapa waktu, muncul persoalan sampah yang menumpuk di mana-mana.
“Mengenai persoalan sampah ini, memang Kabupaten Cirebon dalam kondisi darurat sampah, karena keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru yang belum ada,” tutupnya. (Sarrah/job)