KABUPATEN CIREBON, SC- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon melakukan sejumlah antisipasi penanganan bencana yang mungkin terjadi pada tahun 2022. Pasalnya, berdasarkan prediksi BMKG Jatiwangi, bulan Januari merupakan puncak musim penghujan tahun 2022 ini.
Hal itu dikemukakan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Alex Suheriyawan, terkait persiapan jajarannya dalam mitigasi kebencanaan yang harus dihadapi.
“Mengacu pada data prediksi yang dikeluarkan BMKG Jatiwangi, musim penghujan akan berakhir pada Maret mendatang. Meski begitu, melihat curah hujan tertinggi yang jatuh pada bulan ini, maka kami melakukan persiapan di sejumlah titik, baik timur, barat maupun tengah,” kata Alex kepada Suara Cirebon, Rabu (5/1/2022).
Alex menjelaskan, persiapan di wilayah timur dilakukan di Kecamatan Ciledug, Gebang dan kecamatan lain yang kerap terjadi bencana banjir. Sedangkan di wilayah tengah dilakukan di Desa Gamel, Kecamatan Plered dan Kecamatan Tengahtani. Sementara di wilayah barat dilakukan di Kecamatan Susukan.
Menurutnya, berdasarkan data, pada musim penghujan yang berlangsung sejak akhir tahun 2021 hingga memasuki tahun baru 2022 ini, bencana banjir yang melanda beberapa wilayah Kabupaten Cirebon masih dapat terkendali. Hal itu dipastikan setelah dilakukan verifikasi standar berdasarkan intensitas, kapasitas dan kuantitas curah hujan.
“Di Kabupaten Cirebon intensitas dan genangan masih terkendali. Namun terkait volume, kalau dadakan itu cukup besar tapi cepat hilang,” ujarnya.
BACA JUGA: Puting Beliung Terjang Sejumlah Desa di Gunungjati Cirebon
Berkaca pada tahun lalu, Alex belum bisa memprediksi tinggi rendah intensitas hujan, namun diperkirakan tidak berbeda jauh. Mengingat data geografis banjir sepanjang tahun 2021 belum muncul.
“Kalau titik banjir sejauh ini belum muncul data geografisnya, harusnya sudah selesai. Saya harap masyarakat berhati-hati dan waspada,” pungkasnya. (Sarrah/job)