MAJALENGKA, SC- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka akan mengupayakan perkembangan produksi sepeda listrik buatan warga Majalengka. Hal itu dikatakan Bupati Karna Sobahi kepada wartawan terkait sepeda listrik yang diberi label E-Run dari PT Eran Teknikatama yang mencuri perhatian banyak kalangan, termasuk Menteri Pariwisata dan Ekraf (Menpar Ekraf), Sandiaga Uno.
“Tentu kita akan kembangkan kalau itu sudah jadi perhatian menteri. Ini penting karena menunjukkan unggulan juga kan,” kata Bupati Majalengka, Karna Sobahi, Senin (10/1/2022).
Dia menjelaskan, peran Pemkab Majalengka dalam ikut upaya pengembangan produksi sepeda listrik itu hanya sebatas memfasilitasi gedung Sentra Industri Kecil dan Menengah (SIKIM) Majalengka.Tempat tersebut dapat dijadikan tempat utama pembuatan sepeda tersebut.
“Ya itukan sifatnya industri, kita hanya memfasilitasi SIKIM-nya. Jadi nanti perusahaan-perusahaannya di sana untuk memproduksi itu,” jelas dia.
Karna juga menegaskan, bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk mengupayakan agar produksi tersebut berlanjut. Sebagai tindaklanjut akan terus dijalin komunikasi dengan pihak-pihak perusahaan otomotif yang saat ini menggarap sepeda Listrik, di bawah wadah SIKIM.
“Nanti kita melihat dulu, yang punya legalitas kan dia, yang punya hak patenkan. Tentu nantikan yang kita lihat itu produksi-produksi berikutnya. Kalau peminat banyak kemudian mereka mengajak kita untuk bermitra, ya kita siap,” tegas Karna
BACA JUGA: Tak Pernah Berhenti Belajar dan Mencoba, Pria Tamatan SMP Asal Cangkoak Ciptakan Mesin CNC
Sementara itu, Owner PT Eran Teknikatama, R Agung Nugraha mengatakan, sepeda listrik tersebut akan diproduksi secara massal di pertengahan tahun 2022 ini.
“Kami mulai persiapkan produksi massal semester pertama tahun ini, sekitar Juni. Produksi massal dilakukan di sini, di Majalengka, ya di SIKIM itu. Ini kolaborasi 12 perusahaan otomotif,” kata Agung.
Untuk harga sepeda listrik E-Run ini, jelas dia, nantinya bakal dibanderol dengan harga Rp8 juta per unitnya. “Satu unit sepeda kami targetkan di bawah Rp10 juta, pengennya Rp8 juta. Karena di atas Rp10 juta itu ada motor listrik sekitar Rp15 juta. Jadi pengennya setengah harga motor listrik ini,” jelasnya. (Abr)