KABUPATEN CIREBON, SC- Hujan cukup deras mengguyur Cirebon Timur (Cirtim), khususnya di wilayah Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon pada Senin (10/1/2022) sore hingga malam. Intensitas hujan yang tinggi ini membuat sungai Ciberes meluap hingga menyebabkan permukiman di sepanjang sungai tersebut terendam banjir.
Kasatgas Desa Gunungsari, Kecamatan Waled, Suherman mengatakan, akibat luapan Sungai Ciberes, Desa Gunungsari dan Mekarsari pun terendam air dengan ketinggian 65 cm sekitar pukul 22.20 WIB.
“Air mulai surut sekitar pukul 02.10 dini hari dan hingga pagi hari air masih menggenangi pemukiman,” ujarnya kepada Suara Cirebon, Selasa (11/1/2022).
BACA JUGA: Dua Hari Kabupaten Cirebon Diterjang Banjir dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Makan Korban
Setelah mendapat laporan, kata dia, pihaknya bersama unsur lainnya segera melakukan tindakan pengamanan maupun evakuasi masyarakat yang terdampak dari luapan Sungai Ciberes tersebut.
Dampaknya, Suherman mengungkapkan, sekitar 100 unit rumah yang ditinggali 300 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 654 jiwa di Desa Mekarsari terendam. Sekitar 100 orang pun mengungsi ke rumah sanak saudara yang tidak terdampak banjir.
Sedangkan di Desa Gunungsari, lanjutnya Suherman, sebanyak 75 rumah yang ditempati 140 KK atau sekitar 557 jiwa memilih bertahan di rumahnya masing-masing.
BACA JUGA: Puting Beliung Terjang Sejumlah Desa di Gunungjati Cirebon
Dari dua desa tersebut saja, tercatat ada 175 rumah, 440 KK, dan 1211 jiwa terdapak banjir akibat luapan Suangi Ciberes.
Suherman mengungkapkan, dampak lain dari luapan sungai Ciberes ini yaitu akses jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat karena tergenang air.
“Alhamdulillah dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa,” katanya.
Bahkan, pihaknya bersama tim gabungan yang berada di lokasi terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar waspada. Hal itu untuk mengantisipasi naiknya debit air susulan yang mungkin bisa terjadi kapan pun, mengingatkan intensitas hujan masih sangat tinggi.
“Kami pun menyiapkan lokasi pengungsian, apabila terjadi kenaikan debit air yang tinggi dan ini kami lakukan demi keselamatan masyarakat yang terdampak banjir,” jelasnya.
BACA JUGA: Cirebon Belum Aman dari Ancaman Bencana, BMKG Prediksi Januari 2022 Puncak Curah Hujan
Sementara itu, menurut salah satu warga Desa Gunungsari, Junedi menyampaikan, banjir yang terjadi dari meluapnya sungai Ciberes ini sudah menjadi tradisi tahunan, terlebih saat hujan dengan intensitas tinggi turun.
“Kami selalu dilanda kekhawatiran dan was was saat hujan turun dengan deras. Wah siap siap banjir lagi,” katanya
Dirinya pun berharap keseriusan pemerintah daerah beserta pihak-pihak terkait di dalamnya, dalam menindaklanjuti permasalahan banjir yang kerap terjadi di wilayah Kecamatan Waled. Khususnya di Desa Mekarsari dan Gunungsari yang setiap tahun selalu dilanda banjir dari luapan sungai Ciberes.
Junaedi meminta, tindakan tersebut bukan hanya sekadar janji semata tanpa adanya tindakan yang nyata.
“Kami sudah bosan dengan banjir. Kami ingin hidup normal tidak selalu dihantui rasa takut setiap tahun saat memasuki musim penghujan,” pintanya. (Baim)