KABUPATEN CIREBON, SC– Kondisi jalan poros Babakan-Ciledug di Desa Sumber Kidul, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, kondisinya sudah rusak berat. Padahal, jalan tersebut menghubungkan tiga kecamatan, yakni Kecamatan Babakan dengan Ciledug dan Kecamatan Pabedilan
Tokoh pemuda Kecamatan Babakan, Sandi rusaknya menduga jalan poros Babakan-Ciledug itu karena kerap dilintasi kendaraan dengan tonase di luar batas kapasitas jalan yang tergolong kelas 3C. Sandi menyebut, hilir mudik mobil kontainer yang membawa material proyek di sekitar jalan poros kecamatan tersebut, membuat kondisi jalan mengalami rusak berat.
“Banyak kendaraan besar dari proyek-proyek yang ada di sekitar jalur ini menyebabkan jalan cepat sekali rusak meskipun belum lama ini diperbaiki,” katanya kepada Suara Cirebon, Rabu (26/1/2022).
BACA JUGA: Pendopo Makam Mbah Kuwu Cirebon Rusak Tertimpa Pohon Setinggi 30 Meter
Akibatnya, lanjut Sandi, warga yang setiap hari melintasi jalan tersebut yang harus merasakan dampaknya. Tidak hanya terganggu karena jalan tidak nyaman dilalui, warga juga kerap sering terjebak kemacetan karena kendaraan besar masuk ke jalur tersebut.
“Sudah jalannya rusak, warga masih harus terjebak macet di jalan yang penuh lubang bercampur lumpur akibat ceceran tanah uruk proyek yang terkena hujan. Warga yang melintasi jalan tersebut layaknya berjalan di atas lumpur, sangat kotor dan licin,” ujarnya.
Ia menyebut, kondisi itu tidak boleh dibiarkan karena sangat berisiko khususnya bagi pengendara roda dua.
BACA JUGA: Sudah Masuk Hari ke-7, Tim SAR Tak Kenal Lelah Cari Korban Tenggelam di Sungai Cisanggarung
“Ini akan beresiko bagi karyawan pabrik, petani maupun warga lainnya yang melintasi jalan tersebut menggunakan kendaraan roda dua,” paparnya.
Agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat, ia berharap dinas terkait segera turun tangan. Apalagi jalan tersebut, juga sebagai jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Brebes dengan Kabupaten Cirebon. Selain itu jalan tersebut sebagai akses keluar jalan tol, sehingga bukan saja masyarakat Kabupaten Cirebon yang merasakan dampaknya, namun juga pengguna jalan dari luar daerah.
“Kalau jalan diperbaiki namun tidak dibarengi aturan tegas dengan membebaskan kontainer dan mobil besar yang bukan kapasitaanya bebas melintas, kami jamin tidak akan lama kembali mengalami kerusakan,” ujarnya.
BACA JUGA: Tahun ini Waled Dilanda 6 Kali Banjir, Tahun sebelumnya 17 Kali
Sandi berharap, sehubungan di sepanjang jalur tersebut saat ini sudah bermunculan pabrik-pabrik, maka dinas terkait dalam hal ini Dinas PUTR Kabupaten Cirebon, meningkatkan status jalan tersebut, dari yang saat ini hanya lebar sekitar 5 – 6 meter bisa dilebarkan menjadi sekitar 8 meter atau naik ke kelas 2 agar beberapa kendaraan besar yang keluar masuk proyek tidak megganggu pengguna jalan lainnya.
“Kalau kelas jalan naik kan memiliki kekuatan yang standar untuk dilintasi mobil-mobil besar tersebut, dengan demikian warga sekitar tidak merasa keberatan dengan adanya pembangunan proyek-proyek besar yang sedang berjalan tersebut. Terlebih, saat nanti perusahaan telah mulai beroperasi,” pungkasnya. (Baim)