KABUPATEN CIREBON, SC- Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Siska Karina mengatakan, penerapan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) 50 persen perlu menunggu data sebaran Covid-19 terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes).
Menurut Siska, hingga kini pihaknya belum memegang data tertulis dari instansi terkait soal data sebaran Covid-19, khususnya pada siswa yang mengikuti PTM di sekolah-sekolah di Kabupaten Cirebon. Siska menyebut, berapa jumlah siswa terpapar Covid-19 varian Omicron dan dimana saja sebarannya masih belum dikirim pihak Dinkes.
“Data yang terpapar Omicron belum dapat dan sebaran di mana-mananya belum dikirim Dinkes. Baru via telepon saja,” katanya, Rabu (9/2/2022).
BACA JUGA: DPRD Kabupaten Cirebon Targetkan Permasalahan Tuntas di 2024
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan (Disidk) Kabupaten Cirebon, H Amin menjelaskan, pekan ini Disidk masih menerapkan kebijakan PTM 100 persen. Amin mengatakan, pemberlakuan PTM 50 persen baru akan diterapkan pekan depan.
“Rencana minggu depan itu (PTM) 50 persen. Kami sudah diinfokan ada rapat bersama (gugus tugas Covid) agar sekolah mempersiapkan untuk 50 persen,” kata Amin.
Menurut Amin, seditiknya terdapat dua sekolah telah siswanya terdeteksi positif Covid-19 yakni SMPN 2 Palimanan dan SMPN 1 Suranenggala.
BACA JUGA: Dinilai Sangat Layak, Cirebon Timur Tak Masuk Daftar CPDOB
“SMPN 1 Suranenggala pembelajarannya telah diubah daring secara keseluruhan setelah diketahui dua tenaga pendidiknya terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara di SMPN 2 Palimanan cara pembelajaran daring hanya kelas tertentu,” katanya.
Amin menyebut, perlakukan berbeda itu diambil karena kasus siswa atau tenaga pendidik terkonfirmasi Covid-19 di dua sekolah itu berbeda.
“Beberapa sekolah yang positif per kelas langsung didaringkan per hari ini juga. Hanya per kelas karena masih di bawah 5 persen. Untuk SMPN 2 Palimanan mulai hari ini (daring) ada 4 kelas,” paparnya.
BACA JUGA: DPRD Kabupaten Cirebon Minta Kenaikan Tarif Harus Dibarengi Peningkatan Pelayanan Puskesmas
Sejauh ini, dalam pantauan pihaknya, siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19, secara fisik tampak sehat dan tidak muncul gejala apapun.
“Yang di Palimanan kami uji fisik anaknya nampak sehat tanpa gejala. Banyak yang mengajukan tes ulang dan ada juga siswa yang orang tuanya bidan jadi bisa tes mandiri dan sebagainya,” ujarnya
Amin menyampaikan, kemungkinan untuk ditetapkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring, bergantung hasil perkembangan dari Gugus Tugas Covid-19, Senin mendatang.
BACA JUGA: Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Cirebon, Hermanto: Pembangunan Jembatan Suranenggala Capai 93 Persen
“Kita lihat perkembangan dan dari Gugus Covid per hari Senin mendatang,” tutupnya. (Sarrah/job)